Mohon tunggu...
Cumedak Jember
Cumedak Jember Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Kolaboratif Universitas Jember: Peran Kewirausahaan dalam Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Dusun Krajan Desa Cumedak Kecamatan Sumberjambe

29 Juli 2022   12:11 Diperbarui: 29 Juli 2022   12:13 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Produk dari Barokah Kalligraphy

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif merupakan kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi se-Jember. 

KKN Kolaboratif ini diikut oleh 13 Perguruan Tinggi yang ada di Jember. Kelompok KKN 201 terdiri dari 4 Perguruan Tinggi (Universitas Jember, Stikes Bhakti A-Qodiri, Universitas Dr. Soebandi, dan Universitas Muhammadiyah Jember). Salah satu daerah yang terpilih menjadi tempat KKN Kolaboratif ini adalah Desa Cumedak. 

Desa Cumedak merupakan salah satu desa di kecamatan Sumberjambe yang memiliki jumlah penduduk sekitar 2.500 KK dengan beberapa potensi, salah satunya yaitu usaha kerajinan kaligrafi.

Seni kaligrafi merupakan kategori seni yang memerlukan keterampilan khusus. Keterampilan seni kaligrafi ini bisa memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 

Hal ini merupakan sebuah peluang dan salah satu sektor kerajinan yang berdaya jual, bisa menambah penghasilan hidup masyarakat sebagai usaha kreatif.

Barokah Kalligraphy adalah usaha yang dimiliki oleh Bapak Wahdi yang sudah berdiri sejak tahun 2001, dan memiliki 6 -- 7 orang pekerja didalamnya. 

Produk yang dihasilkan tidak hanya kaligrafi saja, tetapi ada lukisan bakar, gantungan kunci, dan miniatur. Bahan dasar yang digunakan adalah kayu kembang, kayu jati, kayu pinus, kayu buruh, dan kayu waru. Bahan dasar ini biasanya didapatkan dari luar desa yang diperoleh dari Gunung Malang.

Gambar Seni Lukisan Bakar, Kaligrafi dan Miniatur
Gambar Seni Lukisan Bakar, Kaligrafi dan Miniatur

Kisaran harga paling murah yang mereka tawarkan mulai dari Rp 5.000 -- Rp 7.000. Lalu untuk harga yang paling mahal menyesuaikan dengan besar ukuran dan kesulitan motif yang diinginkan oleh konsumen. Pembelian dapat dilakukan secara online melalui facebook dan Instagram. Usaha ini sudah pernah mengikuti pameran dengan nama Asy-Syifa dalam acara Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur 2022.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun