FC BARCELONA INDONESIA - Francesc "Cesc" FÃ bregas Soler kini sudah mulai berubah sejak pindah ke Barcelona. Setidaknya itu yang saya secara pribadi rasakan. Perubahan seperti apa? Syukurlah itu bukan perubahan ke arah negatif. Sebaliknya Fabregas berubah dari seorang gelandang menjadi seorang predator gawang lawan. Apa alasan saya beragumen demikian. Mari kita lihat satu per satu. Fabregas pertama kali merumput bersama Barcelona dalam Pertandingan Leg Kedua Piala Super Spanyol melawan Real Madrid 17 Agustus lalu. Ketika itu dia masuk pada 10 menit terakhir. Hasilnya? Fabregas punya satu kontribusi penting terhadap gol kemenangan Barcelona yang dicetak Lional Messi.
"Fabregas, dari seorang gelandang pelayan di Arsenal menjadi seorang predator di Barcelona"
Gelandang Barcelona Cesc Fabregas Menginjak ke pertandingan selanjutnya yaitu perebutan Trofi Joan Gamper di Camp Nou. Lawan kali ini adalah Napoli. Cesc dimainkan sejak menit awal. Di menit-menit awal, Fabregas sudah mendapat umpan matang dari Iniesta. Sayang peluang itu tidak bisa dikonversi menjadi gol. Tapi tak lama sesudah itu, Fabregas membayar kesalahannya dengan berhasil memanfaatkan umpan mendatar Adriano dari pinggir lapangan. Gol! Ini gol pertama Fabregas untuk Barcelona. Gol pertama ini bagaikan terlepasnya sumbat gol. Di pertandingan-pertandingan berikutnya Fabregas kembali mencetak gol. Satu pertandingan satu gol. Pada Piala Super Eropa melawan FC Porto Fabregas mencetak gol kedua Barca umpan dari Lionel Messi. Padahal waktu itu dia hanya dimainkan di sekitar 15 menit terakhir. Pada pertandingan tadi malam melawan Villarreal, Fabregas kembali mencetak gol assist juga dari Messi. Tiga pertandingan tiga gol! Bahkan Xavi dan Iniesta pun tak pernah melakukan ini. Melihat hal ini, pantas rasanya dikatakan bahwa Fabregas sejatinya adalah seorang gelandang predator atau seorang second striker seperti layaknya Totti di AS Roma. Hanya saja, ketiadaan pemain yang mampu mengolah bola sepertinya di Arsenal, membuatnya terus menerus diplot sebagai "gelandang pelayan". Di Arsenal, Fabregas lagi dan lagi selalu menjadi pelayan bagi Van Persie ataupun Adebayor. Makin gemilangnya Nasri kala itu membuat pekerjaannya kian mudah, tapi tetap saja, dia harus selalu berpikir keras menciptakan peluang. Mari kita lihat statistik di lima musim terakhir, kita bandingkan juga dengan statistik Xavi, Iniesta, Alves dan Messi. Fabregas dalam lima musim terakhir mencetak 466 peluang, Xavi = 455, Iniesta = 214. Gol, Fabregas = 30, Xavi = 22, Iniesta = 22. Assists, Fabregas = 89, Alves = 87, Messi = 69, Xavi = 66. Di Barcelona, situasi ini seolah berbalik 180 derajat! Fabregas, yang sebelumnya dibicarakan orang sebagai pengganti Xavi, ternyata tidak seluruhnya benar. Xavi memang seolah murni sebagai pengatur serangan, dan jarang mengeksekusi sendiri peluang yang dimilikinya. Xavi, di manapun dia berada, seolah selalu dapat menemukan teman yang lebih punya posisi menguntungkan untuk mencetak gol. Bagaimana dengan Fabregas? Adalah Barcelona yang membuat singa ini kembali terbangun dari tidur. Di Barcelona, Anda hanya perlu berlari ke depan gawang lawan dengan tetap menghindari offside, dan tahu-tahu bola sudah berada tepat di depan kakimu. Inilah kedahsyatan Barcelona yang tak bisa ditemukan di tim manapun di dunia. Di Barcelona, seorang wingback macam Alves dan Adriano pun dituntut untuk bisa mengumpan dengan baik. Hampir semua pemain Barcelona, kecuali dua bek tengah, selalu terlibat dalam umpan-umpan mematikan ke depan mulut gawang lawan. Inilah yang membedakan Arsenal dan Barcelona. Bersama dengan Messi Cs, Fabregas seolah berada di surga umpan-umpan gemilang. Fabregas menjadi sangat dimanjakan di sini. Dia tak lagi dieksploitasi terus untuk menjadi pelayan, tapi juga dilayani oleh pemain yang lain. Hasilnya, seperti sudah kita lihat, 3 gol di 3 pertandingan. Fabregas telah berubah dari seorang "gelandang pelayan" menjadi seorang striker pelapis/gelandang predator. Inilah sebenarnya yang sungguh dibutuhkan Barcelona. Selama ini, kendati Iniesta dan Xavi bermain gemilang, gol-gol dari seorang gelandang/pemain tengah terbilang minim. Sekali lagi, welcome home Cesc. Selamat datang di tempat di mana kamu juga akan dilayani. Terus buat gol Cesc!Kunjungi Tulisan-Tulisan saya yang lain ya :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H