Mohon tunggu...
Cuk Riomandha
Cuk Riomandha Mohon Tunggu... -

Selalu; aku gamang ketika akan menuju ke tempat suci, lantaran aku tahu pasti ketidaksucianku. (Gus Mus)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kembang Waru Kotagede

20 April 2011   22:34 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_103805" align="alignnone" width="599" caption="Kembang Waru Kotagede"][/caption] Kembangwaru adalah sebuah kue tradisional yang banyak diproduksi di rumah tangga Kampung Basen dan Kampung Bumen Kotagede Yogyakarta. Bentuknya yang seperti Kembang Waru membuat roti ini disebut demikian. Di Kampung Bumen, Bu Teguh adalah penjual legendaris, yang telah melayani masyarakat sejak tahun 1960-an. Kini ia hanya menerima pesanan, tak menyetok. Sementara di Kampung Basen, pasangan suami istri Pak Basis Hargito dan Bu Gidah adalah pelestarinya. Pak Basis sendiri adalah seorang seniman. Jaringannya yang lebih luas membuat pasangan ini tak kenal jeda dalam memproduksi Kembangwaru. [caption id="attachment_103806" align="alignnone" width="400" caption="Dapur bu Gidah"]

1303338363902071835
1303338363902071835
[/caption] Roti ini sendiri diadopsi dari roti yang dikonsumsi oleh Belanda dan Inggris saat mereka hadir di era kolonial lalu. Kembang waru dibuat dengan komposisi telur, tepung terigu dan margarin/minyak beku. Proses pembuatan kembang waru adalah telur dikocok sampai kaku tepung terigu dimasukkan sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Setelah tercampur rata dicetak dalam cetakan yang berbentuk kembang waru yang sebelumnya sudah dioles mentega terlebih dahulu lalu di "oven tradisional" sampai matang berwarna kuning kecoklatan, rasanya manis dan teksturnya lembut. [caption id="attachment_103807" align="alignnone" width="400" caption="Harga Roti Murah Meriah"][/caption] Pada masanya, Kembangwaru adalah makanan mewah. Selain hanya hadir di meja-meja keluarga Belanda atau Inggris, serta keluarga golongan kaya, ia hanya hadir di Pesta-pesta pernikahan. Sekarang, Roti ini seperti menjadi hidangan wajib untuk acara pengajian, arisan dan "duwe gawe" lainnya. Kini Per-bijinya Roti ini dijual seharga 900 rupiah. [caption id="attachment_103808" align="alignnone" width="599" caption="Zora dan Kembang Waru: Wueeenak Tenan !!"]
13033385071078230924
13033385071078230924
[/caption] Jadi jika anda ke Kotagede Jogjakarta, sambil blusukan ke kampung-kampung heritage-nya, anda bisa memburu makanan heritage ini: Kembang Waru !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun