Kemarin-kemarin ada statement SANGAT LUCU dari pasangan calon gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan - Sandiaga Uno terkait kemenangan pasangan calon Ahok-Djarot yang melebihi 90% di lebih dari 400 Tempat Pemungutan Suara (TPS), sebagian besar di Jakarta Utara dan Jakarta Barat. Selengkapnya, Anies Baswedan mengatakan "Besok, harus pastikan bukan hanya coblos, bukan hanya memenangkan, tapi mengamankan TPS-TPS yang ada. Sebulan ini kita ajak semuanya bukan hanya untuk pilih nomor 3. Tapi juga untuk menjaga warga kita dari praktik-praktik yang lucu. Kenapa saya sampaikan ini? Ada 480 lebih TPS yang angka kemenangannya di atas 90 persen. Mungkin nggak di tempat itu 90 persen menang? Bapak-ibu, ini lucu. Tapi saya juga tidak tahu apa yang terjadi. Makanya saya bilang lucu. Di mana-mana kalau pilkada itu, nomer 1 kalau menang nih, dapat 55 persen. Sisanya bagi dua. Menang 60 persen, yang 40 dibagi dua. Itu umumnya begitu. Tapi nomor 2 ada 480 TPS lebih yang angkanya di atas 90 persen. Karena itu kita jaga sama-sama."Â Dan Sandiaga Uno mengatakan "Ada 400 TPS yang suara kami dinolkan. Padahal rasanya tidak mungkin."
Baik Anies, Sandi maupun pendukungnya tidak berani dan tidak sampai hati mengatakan ada kecurangan di TPS-TPS tersebut, mereka hanya meraba-raba ada sesuatu yang janggal, tapi tidak tahu, tidak tempe, tidak telor apa itu? Mereka hanya bisa bersikap normatif dengan mengajak tim sukses dan simpatisan mengawal proses pencoblosan tahap 2 agar berlangsung cucur, eh jujur dan adik, eh adil.
Kalo sikap seperti itu mah memang sudah seharusnya kan, gak usah mengumbar statement gak perlu, gak penting yang justru menunjukan ketidakpahaman mereka bahwa berapapun prosentase suara di suatu TPS itu normal-normal saja, bahkan sampai 100% suara memilih satu pasangan, tidak ada yang lucu, tidak ada yang aneh, tidak perlu diperdebatkan sepanjang memang begitu fakta sebenarnya. kecuali sampai 150%, atau 300%, atau bahkan 1000% seperti pernah dikatakan SBY dulu, silakan gugat ke MK dan demo turun ke jalan seminggu penuh, saya dukung dan akan jual nasi bungkus untuk ribuan pendemo.
Kan masing-masing calon punya saksi-saksi, ada juga wartawan, ada polisi, ada panwaslu dll. Mereka kan tidak tinggal diam jika ada kecurangan. Memangnya mereka patung? Bijimana sih pak? Biji bapak ada 2 kan? Masa yang begini aja mesti saya kasih kuliah 2 SKS lagi?
Yang bikin saya senyum-senyum sendiri membaca jawaban calon wakil gubernur Djarot saat diminta tanggapannya atas pernyataan paslon Anies-Sandi. Dengan santai Djarot mengatakan "Yang lucu itu yang ngomong."
Pas banget jawaban pak Djarot menanggapi pertanyaan media. Jawaban yang singkat, padat, tegas, lugas dan tepat sasaran. Hal biasa dan tidak lucu koq dibilang lucu, nanti kalo hal yang bener-bener lucu, mereka mau bilang apa? Pasti bilang : lucu bangetttttttttt (t-nya sepuluh) atau bilang : lucu lucu lucu (lucu pangkat 3).
Saya sih setuju dengan seseorang yang punya selera humor tinggi, yang mudah tersenyum dan membuat orang lain tersenyum dengan perkataan dan tingkah polahnya, sebab membuat orang tersenyum itu ibadah dan mendapat banyak pahala, tapi kan di sini kita mau memilih pemimpin bukan pelawak. Pemimpin yang baik itu mampu menyelipkan humor yang baik dalam menyampaikan kebijakan atau programnya sehingga mudah dipahami, pelawak yang baik itu mampu membuat orang lain tertawa, termasuk mentertawakan dirinya.
Pernyataan ini bukan berarti saya meragukan seorang pelawak untuk menjadi pemimpin loh yah, itu lain lagi konteks dan urusannya.
Orang dengan selera humor tinggi (humoris) biasanya punya paling banyak teman, dan biasanya disuka banyak perempuan. Contohnya gak usah jauh-jauh, saya sendiri katanya termasuk pria humoris, makanya sejak smp, sma, kuliah, kerja banyak aja perempuan yang suka, sampai laki-laki yang melambai mirip perempuan pun ikutan suka. Saya sih gak nyalahin perempuan-perempuan tersebut, saya memaklumi kalo mereka suka pria humoris seperti saya, karena saya sering dengar mereka berkata dalam curhat ke sesama mereka "kalo deket cuker itu rasanya gimana gituuu, bawaanya senyum terus, ketawa terus, segala masalah, kesedihan, derita tak terasa hilang. Gemesin banget si cuker tuh, beruntung banget yang jadi pasangan cuker."
Back to laptop
Saya bekerja sama dengan 'cah lontong institute' dan berdasarkan survey yang kami lakukan, Ini adalah beberapa kemungkinan jawaban mengapa di 400 lebih TPS tersebut, suara untuk pasangan Ahok-Djarot lebih dari 90%, yaitu :