Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belajar dari Arcandra Tahar

16 Agustus 2016   00:00 Diperbarui: 16 Agustus 2016   06:57 2014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sejak beberapa hari lalu, beredar kabar burung melalui whats app messenger bahwa menteri ESDM Arcandra Tahar memiliki 2 paspor, yaitu paspor Amerika Serikat dan Paspor Indonesia. Rupanya aplikasi whats app jadi ajang bergosip nasional kali ini. Kabar dari whats app, lalu berkembang ke FB, lalu ke twitter, lalu meledak ke media online dan televisi.

Pantesan saja istriku melarang anak-anakku pakai aplikasi chatting seperti whats app, line dan bbm karena kata istriku "kalo anak-anak ada perlu pakai telpon atau sms aja, jangan pakai line, whats app atau bbm, sebab aplikasi itu sering disalahgunakan untuk berkirim gambar dan video porno, sering juga jadi ajang bergosip dan ngobrol ngalor ngidul yang gak perlu karena gratisan. Itu contohnya papa dan teman-teman di grup WA Planet Kenthir."

Kabar burung ini pun dikonfirmasi awak media ke sang menteri, untuk memperoleh kepastian burung jenis apa? Jawaban sang menteri pun tegas namun dengan gaya bahasa yang agak berputar-putar, mungkin karena ia berasal dari Minang, kurang lebih inti jawabannya begini "Saya Laki-laki, saya punya burung, saya orang padang, istri saya orang padang, saya WNI, saya pakai paspor Indonesia, memang dulu punya paspor AS namun sudah dikembalikan."

Bukan Jokowi namanya kalo tidak FAST RESPONSE. Saya bangga sekali punya presiden seperti Jokowi, dan saya sangat salut atas kecepatan dan ketepatannya mengambil keputusan jika ada permasalahan timbul, tidak seperti mantan presiden SBY yang terkenal sangat ragu-ragu dan sering terjadi suatu masalah selesai dengan sendirinya padahal SBY tidak melakukan apa-apa, tidak membuat surat keputusan apapun.

Presiden Jokowi pun memanggil para pihak terkait yang punya informasi valid, setelah yakin akan kabar burung yang beredar, yang ternyata burungnya tak bisa terbang, Jokowi pun mengambil keputusan penting dengan cepat, ia memberhentikan dengan hormat Arcandra Tahar sebagai menteri ESDM. Keputusan tersebut mulai berlaku besok hari selasa. Hari selasa menjadi hari apes buat Arcandra Tahar, dan banyak orang lain beranggapan sama, hari selasa adalah hari apes.

Kenapa presiden Jokowi sampai harus memecat Arcandra Tahar? Kenapa gak meminta Arcandra Tahar mengundurkan diri saja? Dalam kasus ini berlaku prinsip "Kau yang memulai, kau yang mengakhiri. Kau yang mengangkat, kau yang memecat." Dengan pemberhentian secara hormat ini, maka karir Arcandra Tahar sebagai menteri ESDM pun tamat. Arcandra Tahar, menteri ESDM, END.

Setiap kejadian pasti mengandung hikmah. Teman SD ku, Hikmah Suciwati sekarang sedang mengandung 3 bulan, untung saja ia punya suami, jika ia hamil di luar nikah, tentu bapak ibunya pusing dan malu luar biasa, mau di taro di mana mukanya? Saran saya sih, taro saja dk atas kepala.

Ini hikmah yang bisa kita petik, kita pelajari dari kejadian karir singkat menteri ESDM Arcandra Tahar selama 20 hari, yang saat dilantik gembar gembor beritanya sangat hebat prestasinya, tulisan tentang Arcandra Tahar di hari pelantikanya langsung menduduki no 1 Google Trend, harum namanya di Amerika Serikat tercium sampai Indonesia mengalahkan harumnya bunga melati di taman depan rumahku dan tubuh teman SMP ku bernama Melati Ricardo yang entah pakai parfum merk apa, sepertinya merk luar negeri, yang pasti aku betah lama-lama ngobrol dekat dengannya dan bibir kami hampir berciuman saking dekat ngobrolnya.

1. Sebelum mengangkat pejabat publik, lakukan fit and proper test yang cukup waktu, kumpulkan semua informasi sekecil apapun yang berpotensi menjadi batu kerikil yang membuat cacat pengangkatan tersebut. Libatkan lembaga intelien negara untuk memperoleh semua informasi yang dibutuhkan.

2. Pejabat publik yang akan diangkat diminta menandatangani surat pernyataan bebas dari perbuatan pidana ataupun pelanggaran etika di masa sebelum diangkat, jika dikemudian hari ditemukan hal berkebalikan maka pejabat tersebut harus mengundurkan diri atau diproses hukum jika membandel. Jadi tidak merepotkan pejabat yang mengangkatnya.

3. Punya karir bagus di luar negeri, walo di Amerika Sekalipun, tidak menjamin akan sukses berkarir di Indonesia, karena tingkat kesulitan bekerja di Indonesia jauh lebih berat dibanding di Amerika. Sebaliknya, jika punya karir bagus di Indonesia, akan lebih mudah untuk berhasil di Amerika Serikat sana, kemungkinan di negara lain juga. Sekedar contoh : Bill Clinton sukses jadi presiden Amerika Serikat salah satunya karena bantuan WNI James Riyadi. Donald Trumph akan sukses jadi presiden Amerika berikutnya, salah duanya karena kampanyenya dihadiri oleh tokoh penting Indonesia yth bapak ketua DPR RI Setya Novanto dan wakil ketua DPR RI Fadli Zon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun