Mohon tunggu...
Cuker
Cuker Mohon Tunggu... -

Not everyone will understand your journey. That's okay. You're here to live your life, not to make everyone understand.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Ditiru: Dulu Cinta Sekarang Benci

4 Mei 2016   21:47 Diperbarui: 5 Mei 2016   00:43 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillahirohmanirohim...

Saya terkesima dengan kalimat yang saya ketik di tulisan tadi pagi, yaitu "Bukankah lebih baik mencinta daripada membenci? Mencinta tidak harus berdekatan dan komunikasi tiap hari, mencinta bisa dilakukan dalam diam dan mendoakan yang terbaik untuk satu sama lain di setiap sholat dan ibadah kita. Damai itu indah."

Kalimat ini saya rasakan pas untuk saya sampaikan kepada pasangan yang sudah berpisah, namun salah satu pihak masih mempunyai rasa cinta, rasa sayang, dan belum iklas untuk berpisah, sementara pihak lain sudah mantap berpisah dan telah memutuskan untuk menempuh hidup baru.

Contoh paling mudah di kompasiana ini adalah pasangan mbak Sayeed dan mas Elde, dugaan saya sepertinya mbak Sayeed yang belum iklas, sementara mas Elde sudah mantap untuk berpisah, bahkan sudah menikah dengan wanita Jerman yang cantik dan dikaruniai putra putri yang cakep, sehat dan pinter. Karena belum iklas, mau gak mau kerjaannya stalking mantannya tersebut setiap saat, sampai hapal kebiasaan dari A sampai Z, dari pagi sampai pagi lagi.

Menempuh hidup baru, Ya hidup baru, jauh dari orang dan aktivitas yang selama ini dilakukan, yang membuatnya sedih berkepanjangan, unhappy dan merasa tidak dimengerti, untuk kemudian mencoba hal-hal baru, teman baru, pekerjaan baru, kegiatan baru, sambil berharap menemukan kebahagiaan.

Saya percaya bahwa "Kebahagiaan itu mesti diciptakan, dicari, bukan turun dari langit."makanya saya sangat mengapresiasi orang-orang yang bisa MOVE ON, bangkit dari keterpurukan, yakin bahwa dunia belum berakhir, jika di sini kita tidak bahagia, mengapa kita tidak coba ke sana siapa tahu di sana bahagia berada ?

Dulu Cinta sekarang Benci

Manusia adalah mahluk sosial, kadang ada di fase beruntung kadang ada di fase sial. Saat di fase beruntung, semua hal terlihat indah, terasa mudah, saat di fase sial, semua hal terlihat buruk, terasa susah. Saat di fase beruntung, banyak lawan jenis mudah suka dan jatuh cinta, saat di fase sial, tetap banyak yang suka dan jatuh cinta, tetapi jenis kelaminnya sama. Cape deh...

Paman saya pernah mengatakan ke saya saat saya putus cinta di SMA dulu, di mana saya tidak makan dan minum dari subuh sampai magrib selama sebulan penuh, saat itu bulan Ramadhan, badan saya kurus, berat badan turun 8 kg "Jangan kamu sesali putus cinta dengan si dia, itu artinya dia bukan yang terbaik untuk kamu, siapa tahu nanti kamu ketemu wanita yang jauh lebih baik, lebih cantik, yang mencintaimu apa adanya bukan ada apanya. Kalian pernah saling mencinta, dunia terasa indah serasa milik berdua saat bersama, jangan kalian jadi saling membenci. Be gentleman, jangan jadi banci, hadapi hidup dengan semangat, kiamat masih jauh, langit tak akan runtuh, hanya gara-gara kamu dan dia jadi jauh."

Aku katakan ke pamanku yang baik itu "Tenang aja paman, aku tak akan menyesal putus cinta darinya, mungkin dia yang akan menyesal putus cinta dariku, karena aku nanti akan buktikan aku akan lebih baik tanpa dirinya. Aku tak mau seperti kata-kata bijak "dulu cinta sekarang benci, dulu waria sekarang banci." Aku maunya seperti kata-kata bijak "dulu genteng sekarang atap, dulu ganteng sekarang tetap."

Selamat malam,
Salam sayang,

Cuker

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun