Idulfitri 1435 H sudah berlalu. Senin, 4 Agustus 2014 para pekerja/pegawai akan beraktifitas seperti biasa. Sebagian malah mungkin ada yang sudah kembali melakukan rutinitas pekerjaan, terutama yang bekerja di bidang jasa yang berhubungan dengan kepentingan publik.
Beberapa hari sebelum hari kemenangan tersebut tiba, banyak beredar ucapan selamat dan permohonan maaf. Ucapan tersebut tidak hanya beredar melalui pesan pendek, namun juga berbagai meme di media sosial, hingga bbm, whatsapp, dll.
Namun ternyata banyak yang keliru dengan penulisan kata Idulfitri. Banyak yang menuliskan kata untuk menggambarkan hari raya umat Muslim yang jatuh setiap 1 Syawal tersebut sebagai dua kata yang berbeda– Idul Fitri, padahal seharusnya disatukan – Idulfitri (noun- kata benda).
Saat saya iseng mencari kata Idulfitri di google, deretan kata yang keluar adalah Idul Fitri. Kata Idulfitri yang saya ketik di mesin pencari tersebut bahkan diberi tanda merah, yang berarti ada kesalahan pada ejaan, atau ada kesalahan pengetikan.
Dok Flight Indonesia/Salah satu contoh kartu ucapan.
Terkadang suatu hal yang biasa, meskipun salah, dianggap benar. Saya jadi ingat sempat dipojokan beberapa rekan hanya karena saya membetulkan kata silahkan, menjadi silakan – tanpa huruf h. Teman kantor saya tersebut terbiasa menulis kata silahkan, sehingga saya malah dianggap salah saat mengedit brosur kantor menjadi silakan. Saat disodorkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), baru mereka terdiam mengiyakan.
Kembali ke topik bahasan, Iduladha juga mendapat perlakuan yang sama. Pada KBBI halaman 417, Iduladha merupakan satu kata yang tidak terpisah. Begitupula dengan Idulkurban. Sehingga nanti, pada 5 Oktober 2014, semoga tidak ada lagi kalimat yang tertulis Selamat Idul Adha. Mudah-mudahan jadi banyak yang lebih tahu dan menulis Selamat Iduladha. Kalau bukan kita si penutur asli Bahasa Indonesia yang membetulkan dan mensosialisasikan, siapa lagi?
Biar terlambat ijinkan saya menuliskan Selamat Idulfitri 1435 H. Mohon Maaf Lahir dan Batin =D. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H