Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pak Bupati, Jalan Cibatu, Sukabumi Gelap dan Berlubang!

21 Mei 2016   10:29 Diperbarui: 21 Mei 2016   12:44 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok Pribadi/Jalan Cibatu-Pangleseran, Sukabumi.

Kalau mau ke sini, jangan terlalu malam. Jalannya jelek dan berlumpur, kalau malam gelap karena tidak ada lampu jalan.

Kalimat tersebut diucapkan berkai-kali oleh salah satu saudara yang tinggal di Sukabumi. Usai menjalankan tugas kantor di Jakarta, saya memang berniat mampir ke salah satu kota di Provinsi Jawa Barat tersebut untuk mengunjungi nenek dan beberapa saudara yang memang tinggal di kota tersebut.

Kapan lagi berkunjung dari Batam, Kepulauan Riau, ke rumah keluarga gratis, kalau bukan karena tugas kantor? Oleh karena itu, meski waktunya sedikit mepet saya tetap memaksakan diri ke Sukabumi. Bertemu beberapa keluarga yang sudah hampir 12 bulan tidak bertemu.

Dok Pribadi/Jalan Cibatu-Pangleseran, Sukabumi.
Dok Pribadi/Jalan Cibatu-Pangleseran, Sukabumi.
Kamis lalu (19/5) usai tugas dari Jakarta, saya mampir ke tempat tinggal yang di Bogor, Jawa Barat untuk menyimpan beberapa barang yang tidak perlu saya bawa ke Sukabumi. Apalagi saya ke Sukabumi juga menggunakan angkutan umum, bakalan repot kalau harus bawa pakaian kotor yang bertumpuk.

Saat mampir ke Bogor, beberapa keluarga sempat menahan saya pergi. Hal tersebut dikarenakan waktu sudah sangat sore. Namun karena sudah terlanjur janji dan tidak ada waktu lagi bila harus menunggu esok pagi, saya akhirnya tetap pergi. Waktu itu saya berangkat sekitar pukul 16:00 WIB.

Jalan Cibatu-Pangleseran yang rusak parah.
Jalan Cibatu-Pangleseran yang rusak parah.
Saya mengira, paling hanya perlu waktu sekitar dua jam perjalanan Bogor ke Sukabumi. Namun ternyata, perkiraan saya salah, di beberapa titik seperti di Cigombong, Cicurug, Parungkuda, hingga Cibadak macet luar biasa. Mungkin karena waktu itu berbarengan dengan bubaran para buruh di beberapa pabrik yang tersebar di sepanjang jalan Bogor-Sukabumi.

Alhasil saya baru sampai ke Sukabumi sekitar pukul 19:00 WIB, sedihnya itu baru sampai pusat Kota Sukabumi. Sementara untuk sampai ke rumah nenek saya perlu waktu beberapa belas menit lagi, karena nenek saya tinggal di wilayah kabupaten.

Gelap tidak ada PJU.
Gelap tidak ada PJU.
JALAN GELAP DAN BERLUBANG

Saat sampai di Pangleseran saya sempat bingung, apa pasal? Suasana di wilayah tersebut lumayan gelap. Namun yang bikin saya sempat deg-degan adalah informasi dari warga yang mengatakan tidak ada angkutan umum ke rumah nenek saya. Alasannya sudah cukup malam. Apalagi sore harinya para sopir angkot tersebut habis melakukan demonstrasi dengan cara tidak beroperasi total karena menuntut perbaikan Jalan Pangleseran-Cibatu yang sudah rusak parah. Beruntung salah satu kerabat menawarkan diri untuk menjemput.

Jalan yang bergelombang.
Jalan yang bergelombang.
Peringatan yang disampaikan oleh salah satu saudara ternyata bukan isapan jempol. Saat saya menyusuri beberapa titik di Jalan Pangleseran-Cibatu, suasananya cukup mencekam karena gelap. Tidak ada lampu penerang resmi dari pemerintah di sepanjang jalan tersebut. Penerang jalan benar-benar hanya mengandalkan lampu dari rumah warga, sementara ada beberapa titik yang belum berpenghuni dan masih berisi lahan kosong penuh pohon.

Jalurramai dikendarai kendaraan.

Hal yang membuat lebih tersiksa adalah jalan penuh lubang – beberapa bahkan penuh genangan air dan sama sekali tidak lagi terlihat lagi guratan aspal di sepanjang jalan tersebut. Kondisinya sudah seperti jalan tanah yang memang tidak pernah diaspal sama sekali. Alhasil, ditengah pekatnya malam, pengemudi harus tetap berhati-hati karena takut terperosok ke lubang yang cukup dalam.
Jalur ramai dilalui kendaraan.
Jalur ramai dilalui kendaraan.
Apalagi jalan tersebut berkelok dan naik turun. Sehingga, perlu konsentrasi ekstra dari pengemudi agar tidak terjadi kecelakaan. Terlebih jalan tersebut cukup banyak dilalui kendaraan roda dua maupun empat – baik kendaraan kecil seperti sedan hingga kendaraan besar seperti truk maupun bis mini atau elf.

Beberapa ruas jalan memang ada yang mulus, namun hanya sebagian kecil. Jalan mulus tersebut merupakan hasil proyek yang dilakukan pemerintah pada 2015 lalu. Tahun lalu, saat saya berkunjung ke rumah nenek saya, jalan tersebut memang rusak parah dan sedang diperbaiki. Ada bechoe yang berjejer di sepanjang jalan tersebut.

Namun ternyata perbaikan jalan di jalur tersebut hanya parsial. Tidak seluruh jalan diperbaiki. Alhasil, saat jalan yang sebagian sudah mulus, jalan yang lainnya semakin rusak parah. Entah apa yang menyebabkan pemerintah hanya memperbaiki sebagian jalan di Pangleseran-Cibatu, apa karena anggaran yang terbatas, atau mungkin karena hal lain. Padahal menurut beberapa warga, jalan tersebut sudah rusak sejak lima tahun lalu. Warga bahkan sempat berdemonstrasi beberapa kali dengan menanam pisang di jalan yang berlubang.

Salah satu jalan andalan.
Salah satu jalan andalan.
HAMBAT PARIWISATA DAN AKTIVITAS WARGA

Jalan yang tidak mulus, berbatu-batu, dan penuh genangan air sangat mengganggu. Waktu tempuh yang harusnya lebih singkat menjadi lebih lama karena pengemudi harus ekstra hati-hati menjalankan kendaraan. Lengah sedikit saja, kendaraan bisa terguling – apalagi bagi yang mengendarai sepeda motor atau kendaraan besar bermuatan berat.

Padahal setiap hari, jalan tersebut tidak pernah sepi dilintasi kendaraan umum dan kendaraan pribadi. Bahkan Jalan Pangleseran-Cibatu merupakan salah satu akses jalan untuk menuju Geopark Ciletuh yang digadang-gadang akan diajukan sebagai Geopark Internasional ke UNESCO pada 2017 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun