Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menjalin Komunikasi Melalui Buku

13 Maret 2016   21:53 Diperbarui: 14 Maret 2016   04:03 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Presiden Direktur ATB Benny Andrianto saat menyerahkan buku secara simbolis kepada salah satu karyawan ATB."][/caption]"Menulis adalah suatu cara untuk bicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa......" (Seno Gumira Ajidarma)

Memasuki masa bakti ke-20 tahun, PT. Adhya Tirta Batam (ATB) merayakan dengan cara berbeda. Perusahaan air minum di Pulau Batam tersebut membuat sebuah buku berjudul 20 Tahun ATB untuk Batam. Buku tersebut berisi perjalanan panjang ATB selama dua dasawarsa menjadi bagian dari Pulau Batam.

Tak hanya mengekspose masa-masa keemasan, buku yang bersampul biru tersebut juga merangkum masa sulit ATB pada tahun-tahun pertama masa konsesi dengan Otorita Batam (BP Batam). Melalui buku tersebut diceritakan bagaimana perusahaan air minum swasta tersebut menjalankan perusahaan dengan karyawan yang terbatas – tidak hanya terbatas secara kuantitas, namun juga secara kualitas.

Pada masa awal beroperasi di Pulau Batam, ATB sempat kesulitan mencari tenaga yang mumpuni di bidang pengelolaan air bersih. Eks pegawai sebelumnya, yang notabene merupakan pegawai Kantor Air Otorita Batam, enggan bergabung dengan ATB karena status mereka yang umumnya adalah PNS. Apalagi kala itu, perusahaan air dengan status swasta bukan hal yang wajar karena perusahaan air minum biasanya dikelola oleh BUMD.

Beban ATB semakin berat karena Otorita Batam juga mengharuskan ATB mampu memproduksi air dengan standar yang sudah ditentukan oleh World Health Organization (WHO) untuk memastikan bahwa air yang diterima pelanggan memang layak untuk dikonsumsi dan aman bagi tubuh. Meski tidak mudah, ATB mampu melewati tantangan tersebut.

[caption caption="Cover"]

[/caption]

Pada buku tersebut juga diceritakan bagaimana ATB menghadapi krisis moneter 1998. Selain itu, dipaparkan pula bahwa  ATB dengan terpaksa harus mengembalikan pinjaman dari bank karena  suku bunga yang terlampau tinggi, hingga akhirnya mengubah dan menunda beberapa investasi - dan sempat berbuntut pada tuntutan pelanggan melalui KPPU karena menolak pelanggan baru.

Buku 20 Tahun ATB untuk Batam juga menceritakan bagaimana ATB melewati masa-masa sulit El Nino. Apa yang dilakukan oleh perusahaan yang mengabdi sejak 1995 tersebut hingga akhirnya sukses melewati masa kekeringan selama dua periode 1997/1998 dan 2015. Apalagi Batam sangat tergantung dengan hujan.

[caption caption="Isi Buku"]

[/caption]

Selain masa-masa sulit, melalui buku tersebut juga diceritakan mengenai keberhasilan yang sudah dirah ATB. Bagaimana ATB mampu menjadi perusahaan air dengan tingkat kebocoran air terendah di Indonesia untuk kategori PDAM besar, menjadi perusahaan air minum dengan rasio karyawan paling efisen, perusahaan air minum dengan cakupan pelayanan terluas, hingga menjadi perusahaan air minum terbaik versi Perpamsi.

Melalui buku tersebut juga diceritakan beragam teknologi yang sudah digunakan untuk pengolahan dan pengelolaan air. Termasuk bagaimana ATB mampu memanfaatkan marjin tarif dan biaya produksi/distribusi untuk mendapat tambahan sumber pendanaan dari bank untuk membangun infrastruktur agar dapat mengimbangi pertumbuhan pelanggan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun