[caption id="attachment_367838" align="aligncenter" width="534" caption="Dok Pribadi/Stan Kompas di Pameran Peradaban Pers."][/caption]
Sabtu kemarin (7/2) saya berkesempatan berkunjung ke Pameran Peradaban Pers di Kepri Mall, Kota Batam, Kepulauan Riau. Acara tersebut digelar sebagai salah satu rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2015. Ada banyak acara yang disuguhkan oleh panitia mulai dari lomba menggambar, bedah buku, hingga workshop fotografi.
[caption id="attachment_367839" align="aligncenter" width="500" caption="Dok Pribadi/Harapan pengunjung kepada Kompas."]
![14233865761165995268](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14233865761165995268.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Saat saya berkunjung, panitia sedang menyuguhkan Bedah Program Si Bolang yang merupakan salah satu program unggulan Trans TV. Tim trans TV lengkap dengan maskot Bolang hadir menjadi pembicara dan berinteraksi secara langsung dengan para pengunjung.
[caption id="attachment_367840" align="aligncenter" width="482" caption="Dok Pribadi/Pembicara dari Trans TV."]
![1423386681567444672](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423386681567444672.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Beberapa surat kabar juga tidak mau ketinggalan mengadakan kegiatan. Tribun Batam misalkan, koran lokal Batam tersebut menghadirkan kegiatan tebak koran. Ada koran yang ditumpuk di dalam boks transparan. Pengunjung dipersilakan menebak berapa jumlah koran dalam boks tersebut melalui sebuah formulir yang disediakan panitia. Bila tebakan tersebut tepat, pengunjung akan mendapatkan souvenir yang menarik.
[caption id="attachment_367841" align="aligncenter" width="467" caption="Dok Pribadi/Peserta Bedah Program Si Bolang terlihat sangat antusias."]
![142338678076274176](https://assets.kompasiana.com/statics/files/142338678076274176.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Begitupula dengan Kompas, tim Kompas mempersilakan pengunjung untuk menuliskan harapan mereka pada secarik kertas kecil. Kertas tersebut nantinya akan dikumpulkan dan dipajang di sebuah papan panjang yang dipajang di areal pameran. Bagi yang beruntung, juga akan mendapat bingkisan menarik.
[caption id="attachment_367842" align="aligncenter" width="534" caption="Dok Pribadi/Suasana Stan Antara."]
![1423386918771318816](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423386918771318816.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Selain kedua koran tersebut, ada juga beberapa perusahaan pers lain yang membuka stan pada pameran tersebut, salah tiganya Antara, MNC Group, dan koran lokal Batam Haluan Kepri. Selain perusahaan pers, ada juga beberapa instansi lain seperti Matahari, Garuda, hingga Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
[caption id="attachment_367843" align="aligncenter" width="400" caption="Dok Pribadi/Standing Banner yang sangat informatif."]
![14233870121124885266](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14233870121124885266.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Pada pameran tersebut juga ditampilkan print out beberapa koran yang terbit beberapa waktu lalu. Meski saya juga kurang paham apakah backdrop tersebut sebagai pemanis stan, atau memang sengaja dipasang sebagai salah satu bukti sejarah surat kabar di Indonesia. Melihat tampilannya yang warna-warni, saya melihat ada beberapa pengunjung yang berfoto dengan latar belakang “koran-koran” tersebut – termasuk saya =D.
[caption id="attachment_367844" align="aligncenter" width="538" caption="Dok Pribadi/Numpang narsis dengan latar belakang beragam "]
![14233870641801486069](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14233870641801486069.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
KURANG GREGET
Saat melihat tema pameran – Pameran Peradaban Pers – ekspektasi saya sepertinya melambung terlalu tinggi. Saya beranggapan, selain akan diramaiakan oleh berbagai stan media, akan dihadirkan pula dokumen-dokumen lawas terkait kewartawanan pada acara tersebut. Namun ternyata tidak seperti itu.
[caption id="attachment_367845" align="aligncenter" width="467" caption="Dok Pribadi/Jadual acara."]
![1423387133202464924](https://assets.kompasiana.com/statics/files/1423387133202464924.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Selain itu, pengunjung yang dibiarkan melihat-lihat tanpa bimbingan sangat terasa hambar. Menurut saya ada baiknya bila pengunjung ditemani melihat-lihat oleh panitia. Mungkin ke depan ada baiknya pengunjung dikelompokan dengan jumlah tertentu, setelah itu diajak berkeliling secara bergantian. Yup, seperti tour kecil.
Agar lebih menarik, mungkin ada baiknya ditampilkan beragam benda-benda kuno pers – misalkan mesin ketik kuno, alat percetakan kuno, koran-koran yang membantu kemerdekaan dll. Atau mungkin bisa juga diperlihatkan bagaimana sih studio sebuah televisi atau radio, bagaimana sebuah program acara digodok oleh tim. Kan tidak semua orang berkesempatan melihat langsung hal-hal seperti itu. Bila khawatir repot, mungkin cukup diperlihatkan foto yang dicetak cukup besar atau rekaman video yang diputar berulang-ulang.
[caption id="attachment_367846" align="aligncenter" width="467" caption="Dok Pribadi/Stan Kementrian Pariwisata RI."]
![14233874631578025998](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14233874631578025998.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Menurut saya, areal pameran dengan tempat acara juga sebaiknya jangan terpaut terlalu jauh. Hal tersebut agar titik pengunjung terpusat. Jarak Kepri Mall sebagai lokasi pameran dengan Hotel Harris sebagai lokasi beberapa acara serius (termasuk penganugrahan bagi media-media cetak yang memiliki perwajahan menarik) terlalu jauh.
Para undangan di acara tersebut belum tentu semuanya berkesempatan melihat-lihat pameran. Padahal undangan yang hadir pada acara yang diadakan di Harris datang dari berbagai kalangan. Bila tempat pameran dekat, kan bisa jadi mereka tertarik untuk melihat-lihat.
[caption id="attachment_367847" align="aligncenter" width="538" caption="Dok Pribadi/Kepri Mall yang menjadi lokasi Pameran Peradaban Pers."]
![14233875641281326775](https://assets.kompasiana.com/statics/files/14233875641281326775.jpg?t=o&v=700?t=o&v=770)
Mungkin ke depan harus memilih Mall yang memiliki convention hall seperti Botani Square, di Kota Bogor. Convention hallnya di atas, pamerannya di lantai yang lebih bawah. Setiap orang yang akan ke convention hall, pasti harus lebih dulu melewati pameran nantinya.
Apalagi bila melihat rangkaian acara yang ditampilkan sepertinya sangat menarik dan berguna bagi masyarakat. Acara yang akan digelar untuk Senin besok misalkan, ada acara Presenter Coaching Clinic hingga talkshow. Acara yang digelar hari ini pun tidak kalah seru, malam nanti akan digelar Workshop Socmed dalam Dunia Wirausaha.
Eh, saya kok jadi sedikit ngiklan dan menggurui. Sudah ah hanya sekedar saran. Salam Kompasiana! (*)
Kota Batam
Minggu, 8 Februari 2015
Pukul: 03:03 pm
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI