[caption id="attachment_369802" align="aligncenter" width="624" caption="Jembatan Barelang yang merupakan ikon Kota Batam ini merupakan destinasi wisata bagi wisatawan yang melancong ke Batam. (TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI)"][/caption]
Kompasiana sebenarnya nama yang tidak begitu asing bagi saya sejak beberapa tahun lalu. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa teman di jejaring sosial yang sering membagikan tulisan-tulisan menarik dari situs citizen journalism ini, mulai dari tulisan mengenai Ibu-Anak hingga Politik.
Rekan kantor juga ada yang menjadi Kompasianer. Hanya saja saya tidak tahu saat ini ia masih aktif atau tidak. Waktu itu rekan kantor yang masih terdaftar sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi tersebut bercerita bahwa salah satu dosen mengharuskan ia membuat tulisan dan di posting di media. Akhirnya ia memilih Kompasiana.
Meski sudah agak lama tahu, namun saya belum tertarik untuk bergabung. Apalagi saya juga sudah terdaftar di salah satu blog kumpulan ibu-ibu yang kerap membagikan cerita mengenai tingkah polah anak maupun cerita menarik mengenai rumah tangga dan keluarga.
Saya mulai tertarik bergabung saat ada lomba menulis pengalaman mengkredit mobil – jujur karena tertarik hadiah yang ditawarkan, apalagi saat itu saya memang baru beberapa bulan menikmati mobil baru hasil kredit. Meski tidak menang karena mungkin ceritanya kurang menarik, namun saya mendapat banyak hal, salah satunya dapat ikut berpartisipasi menyumbang tulisan di Buku Pancasila, bersama para Kompasianer yang lain.
Saya juga dapat mengenal Kompasianer dengan beragam latar belakang dan profesi, selain itu saya dapat menikmati tulisan-tulisan menarik yang beberapa tidak saya dapatkan dari media mainstream. Satu lagi, saya dapat menulis dan mempublikasikan hal-hal menarik di kota tempat saya tinggal.
Ada satu teman saya di jejaring sosial yang rutin menulis di note facebook mengenai kegiatan dan tempat menarik di Singapura – tempat ia menetap. Saat membaca tulisan tersebut, saya jadi tertarik untuk membuat tulisan yang sama. Hanya saja waktu itu, saya malas menulis di note facebook, maunya di blog. Blog mana, saya masih bingung. Suami sempat membuat blog berbayar, namun belum juga ia design, mau menulis di blog tak berbayar bingung pilih blog yang mana. Akhirnya berjodoh dengan Kompasiana sehingga dapat berbagi cerita mengenai Batam.
Saya memang sangat tertarik untuk bercerita mengenai Batam. Mengapa demikian? Saya ingin mengumumkan bahwa Batam tidak seseram seperti yang dibayangkan. Saat masih tinggal di Bogor, saya sering mendengar bisik-bisik bahwa Batam itu rawan woman trafficking, lekat dengan PSK, dan berita buruk lainnya. (Alm) Ibu saya sempat ragu melepas saya menikah dan menetap di Batam.
Namun setelah saya menjejakan kaki di Kota Batam, saya tidak melihat kesan seram dari pulau yang berbentuk kalajengking ini. Saya malah menemukan banyak hal yang menarik yang akhirnya saya tuangkan dalam tulisan di Kompasiana.
Hal yang sangat berkesan saat pertama kali saya menginjak Batam adalah Pulau Belakangpadang. Saat pertama kali berkunjung ke pulau tersebut saya sudah berjanji kepada diri saya sendiri, suatu saat nanti saya akan membuat tulisan mengenai pulau tempat ibu mertua saya berasal agar semakin banyak yang tahu betapa menariknya pulau tersebut. Setelah hampir empat tahun, akhirnya tulisan tersebut saya buat dan saya publikasikan di Kompasiana dengan judul Jalan Jalan di Belakang Padang.
Saya memang sangat terkesan dengan pulau kecil yang dulu sempat menjadi induk Kota Batam. Selain memiliki fasilitas lengkap, mulai dari PLN, Telkom hingga sekolah TK sampai SMA, juga masih sangat lekat dengan budaya Melayu. Ada cukup banyak deretan rumah melayu yang berwarna-warni yang selalu menarik wisatawan untuk melihat lebih lama. Belum lagi pantai dan rumah nelayan. Begitupula dengan beragam jajanan kuliner yang mereka tawarkan. Waktu itu saya berpikir, mengapa Belakangpadang tidak dijadikan sebagai salah satu tujuan wisata di Kota Batam?
Selain menulis mengenai Belakangpadang, saya juga menulis mengenai 5 Restoran Seafood Favorit di Batam. Tulisan tersebut saya buat karena beberapa rekan sempat ada yang bertanya, dimana sih restoran favorit seafood di Batam. Selain menampilkan restoran yang sudah cukup dikenal seperti Golden Prawn dan Sri Rejeki, saya juga menulis mengenai restoran seafood baru yang menjadi favorit warga Batam karena harganya miring, namun rasanya tidak kalah enak dengan restoran seafood ternama.
Selain restoran, saya juga menulis mengenai tempat golf favorit di Kota Batam. Ada empat tempat golf yang saya tulis. Tempat golf di Kota Batam memang salah satu andalan wisata. Beberapa golfer dari Malaysia, Singapura, Bintan hingga Jakarta tidak sedikit yang sengaja jauh-jauh ke Batam untuk mencicipi hamparan rumput hijau di padang golf.
Selain tempat golf, saya juga menulis mengenai beberapa tujuan wisata di Batam. Banyak hal yang dapat wisatawan nikmati di kota yang berpenduduk sekitar 1,2 juta jiwa ini selain berbelanja telepon selular. Saya membuat tulisan tersebut karena Batam sangat identik dengan ponsel dan barang elektronik murah. Padahal, selain ponsel, laptop, kamera, dan lainnya, ada banyak hal lain yang menarik dari Kota Batam, salah satunya tas berkualitas yang terkadang tidak bisa didapatkan di kota lain hingga tempat wisata Ocarina yang tidak hanya dilengkapi waterpark namun juga ada tempat sky dan taman bermain untuk anak.
Saya juga sempat menulis mengenai instalasi pengolahan air dan dam/bendungan di Kota Batam. Meski bukan tujuan wisata, namun lokasi tersebut sangat menarik dan cukup banyak dikunjungi pengunjung dari luar kota/negeri. Mereka umumnya ingin melihat lebih dekat dam estuari yang dibangun BP Batam dan instalasi pengolahan air modern yang dikelola oleh PT. Adhya Tirta Batam.
Sebenarnya ada banyak hal lain yang ingin saya tulis mengenai wisata di Kota Batam, salah satunya adalah wisata di pulau-pulau kecil di Kota Batam. Hanya saja, karena masih memiliki anak balita, masih saja belum sempat untuk berkunjung ke pulau-pulau tersebut. (*)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI