Nanti, saat orang-orang tersebut sudah berpulang lebih dulu, sudah tiada, rasa sesal akan menghantui kita.
Empati
Saat kita melakukan kesalahan, kita juga pasti ingin dimaafkan kan? Sebesar apapun kesalahan kita. Nah, begitu juga dengan orang lain. Senang rasanya kan saat kesalahan kita dimaafkan dengan tulus tanpa kata tapi?Â
Apalagi mungkin orang tersebut berbuat kesalahan dan kekhilafan tanpa sengaja. Kalau pun sengaja, mungkin dia sudah berubah dan menyesal dengan kesalahan  yang sudah ia lakukan. Orang tersebut juga berupaya memperbaiki kesalahan tersebut.
Memaafkan Tidak Berarti Harus Sekaligus Melupakan
Ada yang bilang, memaafkan berarti harus melupakan kesalahan dan kekhilafan yang dilakukan oleh orang tersebut. Bila tidak, kita berarti belum secara tulus memaafkan orang tersebut.
Saya tidak sepenuhnya setuju dengan pendapat tersebut. Ada beberapa kesalahan dan kekhilafan yang memang bisa dimaafkan dan dilupakan begitu saja. Namun, ada beberapa kesalahan dan kekhilafan yang bisa dimaafkan, tetapi masih perlu waktu untuk dilupakan.
Nah, kalau teman-teman Kompasianer, pernahkah merasa begitu sulit memaafkan kesalahan dan kekhilafan orang lain? Yuk, berbagi cerita di kolom komentar.
Mumpung masih suasana Idulfitri. Saya juga sekalian mau meminta maaf. Mohon maaf untuk perkataan dan perbuatan saya yang mungkin (pernah) menggores hati teman-teman Kompasianer.
Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H