Dulu saat orang tua saya ditipu oleh sepasang suami-istri yang masih terbilang saudara dekat, kami butuh waktu lama untuk memaafkan mereka. Apalagi uang yang mereka tipu lumayan besar hingga menjungkirbalikan kehidupan kami yang sebelumnya adem-ayem.
Terlampau Sakit Hati
Terkadang kita juga sulit memaafkan kesalahan orang lain karena sudah terlampau sakit hati. Mungkin ada perkataan atau perbuatan orang tersebut yang menggores hati kita terlalu dalam.
Dulu saya sempat begitu sakit hati dengan salah satu teman dekat. Saya bahkan sempat sulit memaafkannya dengan tulus. Gara-garanya dia menjauhi saya dan mempengaruhi teman-teman yang lain agar menjauhi saya hanya karena khawatir pacarnya saya rebut. Hadeeh padahal tidak ada niat secuil pun dalam hati saya untuk merebut kekasihnya itu hehe.
Â
Masih Diliputi Rasa Emosi
Kita juga terkadang belum bisa memaafkan kesalahan orang lain karena masih diliputi emosi atau salah paham. Alhasil, rasa marah, jengkel, sebal, sulit diusir dari hati. Orang tersebut meminta maaf berkali-kali juga terkadang masih berat untuk dimaafkan. Setelah berlalu beberapa waktu, kesalahpahaman terurai, baru bisa memaafkan dengan tulus.
Orang Tersebut Tak Merasa Bersalah dan Tidak Meminta Maaf
Banyak perselisihan yang berlangsung hingga bertahun-tahun hanya karena masing-masing pihak merasa benar sendiri, tidak merasa bersalah.
Ada salah satu kerabat saya yang berseteru dengan kerabat yang lain hingga tiga kali Ramadan, tiga kali lebaran. Padahal menurut saya, pemicu perselisihannya sangat sepele.
Namun, karena tidak ada salah satu pihak yang meminta maaf, pihak yang lain juga tidak mau memaafkan bila si pihak lainnya tidak meminta maaf, akhirnya perselisihan tersebut tidak pernah berakhir.