Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kurikulum Merdeka, Belajar Menjadi Lebih Efektif dan Komprehensif

2 April 2023   08:32 Diperbarui: 2 April 2023   08:39 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kurikulum Merdeka. | Foto Ilustrasi milik Pintek diambil dari kompas.com.

Komunitas Belajar di platform Merdeka Mengajar merupakan wadah bagi guru untuk berbagi praktik baik dan sarana belajar. Para guru dapat berdiskusi bersama guru lain dari seluruh Indonesia.

 

Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Membantu Mengoptimalkan Kurikulum Merdeka?

Sistem pembelajaran di Kurikulum Merdeka memiliki banyak perubahan yang signifikan. Dengan kurikulum ini, peran orang tua dan komunitas tidak kalah penting dari guru.

Pembelajaran yang tidak lagi seragam untuk setiap murid, membuat orang tua dan guru harus lebih mengenali potensi, karakteristik, dan kebutuhan setiap anak. Orang tua tidak bisa lagi tidak mau tahu terkait pendidikan anak.

Ada orang tua yang seperti ini? Ada! Saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di masa pandemi Covid-19 sangat terlihat mana orang tua yang peduli dengan pendidikan si buah hati, mana yang abai.

Kurikulum Merdeka membuat guru harus melakukan asesmen setiap murid pada setiap awal tahun pembelajaran. Setelah itu, dilakukan pengelompokan murid. Nah, penilaian ini akan lebih optimal bila orang tua dilibatkan. Sebab, setiap orang tua pasti akan lebih tahu terkait minat, bakat dan kemampaun setiap anak. Apalagi untuk anak-anak yang masih bersekolah di jenjang PAUD/TK dan SD.

Selain itu, ada baiknya di setiap sekolah dibuat Komunitas Belajar yang terdiri dari guru, orang tua, dan pemerhati pendidikan. Selain untuk berdiskusi mengatasi kendala yang mungkin dihadapi selama proses belajar-mengajar, juga untuk lebih mengoptimalkan capaian akademis setiap anak.

Dengan Kurikulum Merdeka, siswa tidak lagi "disuapi" tetapi sudah harus tahu apa yang dia mau. Apalagi untuk jenjang SMA. Sejak kelas 10 sudah harus tahu minat dan bakat yang dimiliki, ke depan ingin menekuni profesi apa.

Hal tersebut nantinya berkaitan dengan pilihan kelompok mata pelajaran yang akan dilakukan di kelas 11 dan 12. Apalagi sekarang tidak ada penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa. Namun, lebih ke peminatan. Tes masuk ke perguruan tinggi di dalam negeri pun nanti akan disesuaikan dengan pilihan kelompok mata pelajaran yang dipilih.

Komunitas Belajar bisa menjadi jembatan agar siswa lebih mengenal minat dan bakat mereka, lebih tahu pekerjaan apa yang kelak ingin dijalani. Komunitas Belajar dapat mengenalkan beragam profesi kepada siswa. Nara sumbernya bisa dari orang tua atau sosok terdekat lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun