Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Melihat Perjuangan Seorang Single Mom dari Drama Korea "Cleaning Up"

24 Agustus 2022   11:23 Diperbarui: 24 Agustus 2022   21:31 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak episode pertama, saya sudah sangat tertarik dengan drama Korea "Cleaning Up". Cerita yang ditawarkan sedikit berbeda. Drama Korea ini menceritakan mengenai perjuangan seorang ibu tunggal, Eo Yong Mi (Yeom Jung Ah), yang membesarkan dua orang buah hati di tengah keterbatasan ekonomi.

Terlilit Utang

Eo Yong Mi awalnya ibu rumah tangga yang hidup berkecukupan. Ia tinggal bersama seorang suami yang bekerja sebagai pegawai pemerintah. Keluarga mereka terbilang harmonis. Mereka tinggal di rumah lumayan besar di sebuah pemukiman cukup prestisius.

Sayangnya, Eo Yong Mi ternyata kecanduan berjudi. Hal tersebut menyebabkan ia terlilit utang dengan jumlah sangat besar. Hal itu pula yang menyebabkan suaminya "menyerah" dan menceraikan Eo Yong Mi.

Setelah bercerai dan suaminya menikah lagi, Eo Yong Mi tinggal bersama kedua anaknya di sebuah rumah sewa di salah satu pemukiman kumuh. Rumah yang dulu ditempati Eo Yong Mi, ditempati mantan suami dan istri barunya. Rumah tersebut memang milik sang  mantan suami, dibeli sebelum mereka menikah.

Meski Eo Yong Mi berasal dari keluarga terpandang, ia hanya lulus dari sekolah menengah. Tidak kuliah. Alhasil, setelah bercerai dan harus mencari nafkah sendiri, Eo Yong Mi sedikit kesulitan mencari pekerjaan yang sesuai harapan.

Demi "sesuap nasi" ia pernah bekerja sebagai asisten rumah tangga selama beberapa tahun di sebuah keluarga kaya. Setelah itu, ia bekerja sebagai petugas kebersihan yang ditugaskan oleh perusahaan tempatnya bekerja di sebuah perusahaan sekuritas.

Gaji sebagai petugas kebersihan sepertinya cukup besar, cukup untuk membiayai hidup Eo Yong Mi dan kedua anaknya. Apalagi pada malam hari, usai bekerja sebagai petugas kebersihan, ia nyambi bekerja di sebuah mini market.

Namun, karena terlilit utang besar yang bunganya harus dibayar setiap bulan akibat berjudi, penghasilan yang didapat Eo Yong Mi hanya "numpang lewat". Apalagi si rentenir selalu sigap menyambangi rumah Eo Yong Mi setiap kali jatuh tempo.

Alhasil, Eo Yong Mi dan kedua buah hatinya hidup dalam keprihatinan. Mereka bahkan kerap makan makanan kadaluwarsa yang didapat Eo Yong Mi dari mini market tempat ia bekerja.

Mereka juga selalu menggunakan baju bekas yang diberi orang karena tidak sanggup membeli baju baru.

Anak-anaknya juga tidak bisa diikutkan les, bimbingan belajar, karena keterbatasan dana. Padahal ikut bimbingan belajar bagi anak-anak Korea Selatan sepertinya merupakan kegiatan wajib untuk mendongkrak nilai dan menggapai impian diterima di universitas idaman, apalagi bagi siswa sekolah menengah.

Anak Kukuh Ikut Sang Ibu

Hal paling memilukan dari drama ini, meski hidup ditengah keterbatasan si ibu tetap kukuh mempertahankan hak asuh anak. Ia ingin anak-anaknya tinggal bersamanya. Namun, saat situasi semakin sulit, ia akhirnya menyerah. Eo Yong Mi meminta sang mantan suami mengambil alih hak asuh anak.

Apalagi sang suami hidup berkecukupan. Ada rumah milik sendiri di lingkungan yang baik, ada penghasilan tetap yang dapat mencukupi kebutuhan anak-anak. Eo Yong Mi merasa anak-anaknya akan hidup normal bila tinggal bersama sang mantan suami, ayah anak-anaknya.

Namun, ternyata anak-anaknya sempat menolak untuk tinggal bersama ayah mereka. Anak-anak lebih memilih hidup secara prihatin bersama sang ibu, dibanding hidup berkecukupan bersama sang ayah.

Melalui drama ini saya merasa diingatkan, kalau tidak sangat terpaksa, jangan deh bercerai. Dampak kepada anak-anak sangat besar.

Secara tersirat, suami Eo Yong Mi juga sepertinya merasa menyesal bercerai dan menikah lagi. Untuk mengurangi rasa bersalah, si mantan suami sempat menawari Eo Yong Mi bantuan. Ia menawarkan rumah yang bisa ditempati Eo Yong Mi  dan anak-anak di lingkungan yang baik, ia juga menawarkan bantuan dana untuk biaya hidup.

Namun, Eo Yong Mi menolak. Ia hanya meminta sang suami mengasuh anak-anak mereka hingga hidupnya sedikit lebih baik.

Melakukan Beragam Cara

Awalnya, Eo Yong Mi hanya bisa pasrah hidup prihatin. Namun, semua berubah saat ia tidak sengaja mendengar informasi sepintas lalu terkait saham dari salah satu  pegawai sekuritas.

Dari informasi-informasi kecil yang ia kumpulkan saat membersihkan ruangan di perusahaan sekuritas tersebut, Eo Yong Mi akhirnya bertekad untuk mengubah hidup dengan investasi saham.

Apalagi pegawai sekuritas tersebut ternyata bermain curang. Ia membocorkan informasi kepada investor. Alhasil, si investor mendapat informasi saham mana saja yang harganya akan melesat naik. Sehingga, sang investor dapat membeli saham tersebut dalam jumlah banyak dan mendapat keuntungan besar.

Saking niatnya, Eo Yong Mi dibantu oleh temannya sesama petugas kebersihan Ahn In Kyung (Jeon So Min) memasang alat penyadap suara di salah satu ruangan pegawai sekuritas.

Belakangan, rekan sekerja Eo Yong Mi yang lain, Meng Soo Ja (Kim Jae Hwa) yang kerap sinis padanya dan Ahn In Kyung juga ikut membantu dalam proses pencurian informasi untuk membeli saham yang menjanjikan.

Berbuah Masalah Besar

Keputusan Eo Yong Mi dan teman-teman mencuri informasi demi mendapatkan uang lebih dari investasi saham berbuah masalah besar. Ternyata pegawai sekuritas itu merupakan salah satu kaki tangan sindikat yang berbahaya.

Akibatnya, nyawa Eo Yong Mi terancam, begitu pula dengan nyawa anak sulungnya. Eo Yong Mi bahkan berkali-kali nyaris dilenyapkan.

Menonton film ini jadi serasa diingatkan, jangan deh mencoba-coba melakukan hal illegal, kita tidak tahu seburuk apa dampaknya.

Tidak Menjual Air Mata

Drama Korea ini merupakan remake dari serial televisi Inggris yang berjudul sama. Meski penuh dengan cerita keprihatinan seorang single mom, drama ini tidak menjual air mata. Kita tidak digiring untuk mengasihani Eo Yong Mi dan kedua anaknya.

Kita justru diperlihatkan bagaimana perjuangan seorang ibu yang berupaya untuk memberikan hidup yang nyaman bagi kedua buah hatinya.

Satu hal penting yang saya petik dari drama Korea ini, sekaya apapun (calon) suami, kita tetap harus bisa berdaya. Saat cerai, apa yang menjadi milik suami akan tetap menjadi milik suami. Tok! Tok! Tapi ya, jangan sampai bercerai.

Apalagi saat orangtua bercerai, anak-anak umumnya lebih suka ikut ibu.

Sebagai seorang ibu, sedih banget lho kalau kita tidak bisa memberikan kehidupan yang baik untuk anak, walaupun mungkin anak-anak tidak keberatan dan bisa menerima.

Selain itu, orang yang sinis sama kita, terkadang malah menjadi bestie. Tinggal menunggu waktunya saja hehe.  Hal ini seperti yang terjadi pada Eo Yong Mi dan Meng Soo Ja.

Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun