Setiap sore, menjelang waktu berbuka puasa, saya biasanya ngabuburit dengan mengunjungi bazar Ramadan.
Saya bersama dua buah hati berkeliling mencari makanan untuk berbuka puasa. Tempatnya bergantian. Terlebih di Batam, Kepulauan Riau, ada cukup banyak lokasi bazar Ramadan.
Kami biasanya membeli beragam jajanan untuk berbuka puasa, seperti cilok, empek-empek bakar, tahu sumedang, pecel Bantul, kerak telur, kebab, atau Korean street food.
Biasanya kami membeli jajanan-jajanan itu secara bergiliran. Berbeda hari. Kalau dibeli sekaligus, tidak sanggup nanti makannya, dan berujung mubazir.
Anak sulung sudah berpuasa secara penuh. Biasanya bakda asar, ia mulai kepayahan. Hampir setiap menit ia akan bertanya berapa menit lagi waktu berbuka puasa.
Sore hari, menjelang waktu berbuka puasa, kita umumnya memang mengalami puncak rasa lapar. Perut begitu keroncongan, badan terasa lebih lemas. Tidak sabar rasanya menunggu beduk magrib. Namun, semakin ditunggu, waktu semakin terasa berjalan selambat siput.
Itu makanya untuk melupakan rasa lapar dan lemas hingga waktu magrib tiba, terutama untuk si kecil yang masih belajar berpuasa, saya kerap mengajak anak-anak ke Bazar Ramadan.
Kami biasa berangkat dari rumah sekitar pukul 16.45 dan pulang pukul 18.00 lewat. Hanya berselang beberapa menit sebelum azan magrib berkumandang.
Bazar Ramadan Nagoya Paling Favorit
Setiap kali Ramadan tiba, titik-titik keramaian di Kota Batam selalu dimeriahkan oleh bazar Ramadan.