Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kala Daftar dan Klaim Asuransi Semudah Menjentikan Jari

19 Januari 2022   10:06 Diperbarui: 19 Januari 2022   10:18 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak saya saat dirawat di rumah sakit. | Dokumentasi Pribadi

Kondisi anak Ibu cukup memprihatinkan, sebaiknya dirawat inap.

Saya masih ingat dengan jelas kejadian sembilan tahun lalu saat saya dan si kecil pulang kampung dari Batam, Kepulauan Riau, ke Bogor, Jawa Barat, untuk mengunjungi orang tua dan mertua. Efek kelelahan, anak saya yang saat itu masih berusia satu tahun drop.  Ia mengalami panas tinggi, menolak makan-minum, dan mengalami (maaf) diare.

Panik? Iya! Saya sangat khawatir dengan kondisi si buah hati. Saya juga bingung dengan biaya rumah sakit. Apalagi waktu itu di penghujung liburan. Saya sudah tidak punya uang lebih. Tidak lagi punya simpanan.

Uang sudah habis untuk jalan-jalan, dibagi-bagi ke beberapa keluarga dan kerabat. Hanya tersisa sedikit untuk bekal di perjalanan dan membeli tiket pesawat pulang dari Jakarta ke Batam.

Apalagi rawat inap di rumah sakit (swasta) tanpa jaminan asuransi itu ternyata butuh deposit. Saat keuangan sedang tipis, sangat terasa lho besarnya.

Anak saya saat dirawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Bogor, Jawa Barat. | Dokumentasi Pribadi
Anak saya saat dirawat inap di salah satu rumah sakit swasta di Bogor, Jawa Barat. | Dokumentasi Pribadi

Jujur, saat itu semua rasa sesal langsung hadir. Kenapa kemarin-kemarin saya terlalu boros? Kenapa sok-sokan membagi-bagikan uang ke keluarga dan kerabat? Kenapa tidak bisa menjaga kondisi anak? Kenapa tidak ikut asuransi?

Mau meminjam uang ke mertua segan. Apalagi waktu itu suami sedang tidak ikut pulang kampung. Mau meminjam uang ke keluarga saya juga tidak enak, takut juga membuat mereka khawatir dan panik.

Akhirnya saya menghubungi suami, meminta disediakan uang setidaknya untuk deposit rumah sakit. Apapun caranya. Suami akhirnya mengirimkan sejumlah uang. Tidak begitu besar, mungkin karena uang yang masih ia miliki pun sudah tidak banyak. Sebelumnya uang simpanan suami sudah diberikan kepada saya untuk bekal jalan-jalan akhir tahun.

Anak saya saat dirawat di rumah sakit. | Dokumentasi Pribadi
Anak saya saat dirawat di rumah sakit. | Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun