Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Serial "Si Badung", Mengubah Anak Nakal Menjadi Bintang Sekolah

15 Mei 2021   11:34 Diperbarui: 15 Mei 2021   14:14 1100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Serial Si Badung. | Dokumentasi ebooks.gramedia.com

Belajar Berbagi

Melalui serial ini kita bisa belajar berbagi apa yang kita miliki dengan teman-teman sekolah, tidak pelit. Murid-murid Whyteleafe dibiasakan untuk berbagi makanan yang dimiliki kepada teman-teman satu sekolah, baik yang dibawa dari rumah usai libur sekolah, maupun yang dikirimkan orangtua dan kerabat ke sekolah.

Selain itu, mereka juga dibiasakan tidak boros. Uang jajan dibatasi dan diberikan setiap minggu. Setiap siswa juga mendapatkan uang jajan yang sama besar. Setiap siswa wajib menyetorkan uang yang mereka miliki saat rapat besar. Baik uang yang diberikan oleh orangtua/kerabat secara langsung saat pulang liburan sekolah, maupun yang dikirimkan melalui wesel pos.

Bila ada keperluan mendesak yang memerlukan uang cukup besar --baik untuk keperluan pribadi maupun untuk kepentingan bersama, setiap siswa bisa meminta tambahan uang. Biasanya nanti akan diputuskan oleh para pengawas di sekolah tersebut apakah permintaan siswa tersebut dapat dikabulkan atau tidak.

Sistem seperti ini menurut saya sangat bagus. Jadinya tidak ada kesenjangan jumlah uang jajan antara siswa dari kalangan keluarga berada dengan siswa dari kalangan keluarga sederhana. Siswa dari kalangan keluarga berada bisa mensubsidi uang jajan siswa dari kalangan keluarga sederhana.

Apalagi jumlah uang jajan yang jomplang terkadang menjadi masalah tersendiri di antara siswa. Siswa dari kalangan berada terkadang suka semena-mena kepada siswa dari kalangan sederhana hanya karena merasa uang jajannya lebih besar. Atau malah sebaliknya, siswa dari kalangan berada uang jajannya dipalak, diminta secara paksa oleh murid-murid nakal di sekolah.

Belajar Bertanggung Jawab

Melalui serial ini kita bisa belajar untuk bertanggung jawab. Saat siswa Whyteleafe menghilangkan buku pinjaman dari sekolah, harus mengganti buku tersebut. Siswa itu harus membeli buku pengganti dari jatah uang jajan yang diberikan dari sekolah. Begitu pula saat merusak fasilitas sekolah, harus mengganti fasilitas tersebut hingga kembali berfungsi dengan baik, kecuali hal tersebut benar-benar tidak sengaja, diluar kontrol siswa tersebut.

Begitu juga saat berbuat salah kepada teman, harus legowo meminta maaf. Kalau menolak meminta maaf? Bisa satu sekolah memusuhi si murid tersebut. Namun bagusnya, setelah siswa tersebut meminta maaf dan menyadari kesalahan yang dilakukan, seluruh sekolah biasanya memaafkan dan membantu siswa tersebut agar menjadi pribadi yang lebih baik. Tidak ada istilah memaafkan, tetapi tidak melupakan.

Serunya, semua peraturan dibuat oleh seluruh siswa. Sehingga, seluruh hukuman juga ditentukan oleh seluruh siswa. Guru dan kepala sekolah tidak terlibat. Biasanya hanya dimintai pertimbangan untuk kasus-kasus yang lumayan pelik. Itu pun sifatnya hanya anjuran, keputusan tetap berada di tangan siswa.

Belajar Peduli dan Saling Membantu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun