Menjadi peternak bebek tak pernah terbayang di benak Brigadir Kepala (Bripka) Ricky Ardiansyah sebelumnya. Saat pertama kali memelihara bebek pada 2016 silam, niatnya sekadar untuk pelepas lelah ditengah kesibukannya sebagai anggota Reserse Kriminalitas Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Citamiang, Sukabumi, Jawa Barat.
Terlebih ia memiliki lahan kosong sekitar 500 meter, tak jauh dari kediamannya, di Kampung Kutamaneuh, Desa Cikujang, Kecamatan Gunung Guruh, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Daripada terbengkalai, lahan tersebut ia manfaatkan untuk memelihara bebek dan ikan bawal.
Fokus Menjual Telur
Bripka Ricky mengatakan, beberapa waktu lalu jumlah bebek yang ia pelihara pernah mencapai 1.500 ekor. Hanya saja, karena ia ingin fokus menjual telur bebek, baik telur mentah maupun telur asin, dengan sangat terpaksa bebek yang berusia lebih dari dua tahun ia jual.
Alhasil jumlah bebek yang ia pelihara selalu fluktuatif. Apalagi ayah dua anak tersebut tidak pernah membeli tambahan bebek dari peternak lain. Bripka Ricky lebih memilih untuk menetaskan sendiri calon bebek-bebek petelur dari (telur-telur) bebek yang ia pelihara sendiri.
Memberdayakan Masyarakat Sekitar
Bripka Ricky tak memungkiri, usaha peternakan bebek cukup menjanjikan. Usaha peternakan bebek tidak menyita banyak waktu, tetapi memberikan keuntungan yang lumayan. Terlebih memasarkan telur bebek tidak sulit. Setiap hari ada saja pembeli yang memborong telur-telur tersebut. Baik penduduk sekitar, maupun pengrajin telur.
Selain itu, ia juga memberdayakan warga sekitar. Masyarakat sekitar menyediakan keong mas dan bulir padi yang tidak terisi penuh untuk pakan bebek. Kebetulan sekitar kandang bebek tersebut masih terhampar sawah yang lumayan luas. Sehingga, tidak kesulitan untuk mencari pakan bebek seperti itu.