Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ini Tradisi Unik Menjelang Idulfitri di Pulau Belakangpadang, Batam

18 Mei 2020   21:47 Diperbarui: 18 Mei 2020   21:53 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lain ladang, lain belalang.

Ada banyak tradisi unik di Pulau Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau, setiap kali Hari Raya Idulfitri menjelang. Apa saja tradisi-tradisi unik tersebut?

Bersantai di Kedai Kopi Saat Malam Takbiran

Pada malam takbiran Hari Raya Idulfitri, kedai kopi maupun kedai makan di Pulau Belakangpadang biasanya penuh oleh para pengunjung. Pengunjung umumnya mulai berdatangan usai adzan magrib berkumandang. Semakin malam, pengunjung biasanya semakin ramai.

Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi
Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi
Alih-alih mencecap aneka masakan khas lebaran yang dimasak secara khusus di rumah, mereka lebih memilih menikmati aneka makanan di kopitiam dan kedai makan yang berderet di sepanjang Pelabuhan Belakangpadang. Sambil makan, biasanya mereka berkumpul, mengobrol bersama keluarga, kerabat dan sahabat.

Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi
Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi
Meski masih ber-KTP Belakangpadang, banyak warga yang merantau ke Pulau Batam. Biasanya mereka hanya pulang pada momen-momen tertentu. Meski Pulau Belakangpadang dan Pulau Batam jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi karena kesibukan pekerjaan, tidak setiap waktu bisa pulang kampung.

Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi
Malam takbiran biasanya kongkow-kongkow di kedai kopi atau kedai makan. | Dokumentasi Pribadi
Terlebih, transportasi dari Pulau Batam ke Pulau Belakangpadang hanya mengandalkan perahu boat. Tidak ada akses jalan yang memungkinkan mobil atau motor bisa melintas secara langsung ke pulau tersebut. Sehingga, meski waktu tempuh kedua pulau itu hanya sekitar 15-20 menit, tetap perlu upaya ekstra untuk berkunjung.

Anak-anak bermain kembang api atau permainan lain. | Dokumentasi Pribadi
Anak-anak bermain kembang api atau permainan lain. | Dokumentasi Pribadi
Alhasil, saat mudik di kala Idulfitri, mereka benar-benar memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama. Kongkow-kongkow sambil bercerita segala hal di kedai-kedai kopi. Terlebih sepanjang malam takbiran itu juga ada banyak hiburan yang ditawarkan, mulai dari pawai astaka hingga takbir pentas.

Mengadakan Lomba Takbir Pentas dan Pawai Astaka

Setiap malam menjelang Idulfitri, ada pawai astaka di pulau yang sepelemparan batu dari Singapura itu. Anak-anak dan orang dewasa membawa astaka yang sudah dihias sedemikian rupa. Biasanya berupa replika masjid dan mushalla yang ada di Belakangpadang. Kebetulan, meskipun hanya pulau kecil, ada banyak masjid dan musholla di Pulau Penawar Rindu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun