Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Berburu Kuliner dan Hewan Laut Segar di Pasar Cahaya Garden Batam

8 Maret 2020   07:29 Diperbarui: 8 Maret 2020   12:25 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kopitiam di Pasar Cahaya Garden. | Dokumentasi Pribadi

Dulu saya suka merasa aneh dengan tetangga di depan rumah. Setiap akhir pekan, ia lebih memilih berbelanja di Pasar Tradisional Cahaya Garden, Batam, Kepulauan Riau. Waktu itu saya berpikir mereka tidak ada kerjaan, karena ada dua pasar tradisional lain yang jauh lebih dekat dari rumah.

Namun, pandangan tersebut berubah saat suatu hari saya iseng berkunjung ke pasar tersebut. Waktu itu saya kebetulan lewat di sekitar Pasar Cahaya Garden. Kemudian berpikir, tidak ada salahnya mampir. Sekadar ingin tahu. Terlebih tetangga saya itu berkali-kali bercerita kalau ikan-ikan di pasar tersebut lebih segar.

Rasa penasaran saya bertambah saat anak sulung saya bercerita kalau di Pasar Cahaya Garden banyak jajanan. Anak sulung saya itu (dulu) memang biasa dititip di tetangga depan rumah. Ia juga kerap ikut kemana pun si tetangga depan rumah, yang sudah kami anggap keluarga, pergi.

Surga Kuliner
Hal yang paling membetot perhatian saya saat pertama kali berkunjung ke pasar yang terletak di Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong tersebut adalah aneka kuliner yang ditawarkan. Hampir di setiap titik dipenuhi oleh beragam penjual makanan. Ada banyak kopitiam dan penjual kue untuk camilan.

Penjual jajanan. | Dokumentasi Pribadi
Penjual jajanan. | Dokumentasi Pribadi
Penjual kuliner ada hampir di setiap titik. Ada yang berada persis di dalam pasar, ada juga di areal luar pasar. Menariknya, kuliner yang ditawarkan sangat beragam. 

Tak hanya makanan-makanan khas sarapan seperti mie lendir, nasi lemak, lontong sayur dan bubur, tetapi juga makanan berat seperti nasi ayam hainan, sup tulang, hingga soto dan aneka olahan bebek.

Kopitiam di areal dalam pasar tradisional. | Dokumentasi Pribadi
Kopitiam di areal dalam pasar tradisional. | Dokumentasi Pribadi
Saya pribadi lebih suka memilih kopitiam yang berada di areal luar pasar tradisional. Lebih nikmat menikmati suasananya. Tidak terlalu ramai dengan hilir mudik orang. 

Terlebih saya biasanya lebih suka berbelanja dulu, biar tenang, biar ikan, seafood, dan aneka sayuran juga dapat dipilih dengan lebih leluasa bila datang lebih pagi, baru kemudian sarapan.

Mie Ayam Bangka di Vita Bread. Maknyuus banget. | Dokumentasi Pribadi
Mie Ayam Bangka di Vita Bread. Maknyuus banget. | Dokumentasi Pribadi
Kopitiam favorit saya di sekitar Pasar Cahaya Garden ada tiga, Kopitiam Vita Bread, Alip Kopitiam, dan Mua Mua Kopitiam. Menurut saya, ketiga kopitiam yang berlokasi berdampingan tersebut memiliki jagoan kuliner masing-masing. 

FYI, ketiga kopitiam tersebut diisi oleh gerai-gerai makanan. Ada stand kecil yang menjual aneka kuliner. Mirip seperti food court jadinya.

Ikan Asam Pedas khas Tanjungpinang yang dijual di Vita Bread Pasar Cahaya Garden. | Dokumentasi Pribadi
Ikan Asam Pedas khas Tanjungpinang yang dijual di Vita Bread Pasar Cahaya Garden. | Dokumentasi Pribadi
Jujur, saya pribadi lebih sering berkunjung ke Vita Bread. Pasalnya teh tarik di kopitiam ini rasanya lebih enak dibanding di kopitiam yang lain. Selain itu, ada mie ayam Bangka maknyus, ada mie lendir legend cabang dari Nagoya, dan ada banyak olahan kuliner khas daerah pesisir, salah satunya adalah ikan asam pedas khas Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Enak banget rasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun