Penjara yang digunakan adalah penjara khusus di tempat pengungsian. Ada beberapa ruangan yang dilengkapi dengan palang besi. Persis seperti ruang-ruang tahanan. Namun ruangan tersebut terlihat lebih kecil. Selain itu, bangunannya tidak sekokoh ruang tahanan betulan di lembaga pemasyarakatan.
Konon penjara tersebut dulu lumayan penuh terisi. Jumlah pengungsi yang cukup banyak, menimbulkan gesekan tersendiri.
Ada saja pengungsi "nakal" yang mencuri, membunuh, hingga memerkosa sesama pengungsi. Bahkan untuk mengenang salah satu pengungsi yang bunuh diri karena diperkosa sesama pengungsi, dibuat Humanity Statue, di sebuah taman yang tak jauh dari pintu masuk.
Berdasarkan lokasi dan fasilitas yang tersedia di Camp Vietnam sepertinya memang cocok dijadikan sebagai RS khusus untuk perawatan penyakit menular. Hanya saja sebagai warga Batam, kok saya rasanya sedih harus kehilangan salah satu lokasi wisata sejarah yang cukup banyak menarik wisatawan nusantara maupun mancanegara.
Setelah difungsikan sebagai rumah sakit, pasti tidak ada akses lagi bagi wisatawan untuk berkunjung melihat lokasi bersejarah yang menjadi salah satu bukti, bahwa Indonesia dulu begitu peduli dengan warga negara tetangga. Terlebih Batam tidak begitu banyak memiliki lokasi wisata sejarah. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H