Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Maafkan, Lalu Dapatkan Manfaat Ini

5 Juni 2019   05:20 Diperbarui: 5 Juni 2019   17:29 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: denisaalislami.blogspot.com

Manfaat Memaafkan

Selain dianjurkan dalam Al-Quran dan hadist, memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas juga memiliki banyak manfaat. Berdasarkan penelitian, orang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain cenderung memiliki tingkat stress yang lebih rendah. Selain itu mereka juga umumnya lebih sehat dan bahagia.

Stress dapat meningkatkan detak jantung dan tekanan darah. Selain itu juga dapat memicu penyempitan pembuluh darah, pemecahan plak, dan pembekuan, sehingga orang stress lebih rentan mengalami serangan jantung. Mereka juga lebih rentan terkena penyakit yang menjadi pemicu kematian.

Sebagian dari kita pasti pernah mengalami emosi yang memuncak. Saya pernah beberapa kali. Saat marah, jantung rasanya berdegup lebih kencang. Pikiran juga menjadi tidak jernih. Kepala rasanya melayang-layang saking marahnya. Terlebih bila kita memikirkan hal tersebut berlarut-larut hingga menimbulkan dendam dan mencari cara untuk membalas kekejian orang tersebut.

Namun setelah memutuskan untuk memaafkan, pikiran rasanya lebih lega, hati juga lebih lapang. Kita juga menjadi lebih banyak waktu untuk memikirkan hal lain yang lebih baik dan bermanfaat, dibanding hanya memikirkan cara untuk membalaskan sakit hati kepada orang yang berbuat kesalahan kepada kita.

Selain membuat hidup lebih damai, memaafkan juga ternyata dapat membuat hubungan bertahan lebih lama. Saat pasangan, teman, dan anggota keluarga melakukan kesalahan, yang membuat kita emosi, kita pasti akan meluapkan kemarahan tersebut.

Baik secara frontal dengan misah-misuh secara langsung kepada orang yang bersangkutan, maupun secara diam. Dipendam dalam hati hingga bertumpuk. Paling kemarahan tersebut disalurkan secara diam-diam. Misalnya dengan menolak berinteraksi dengan orang tersebut.

Kemarahan yang diungkapkan secara gamblang maupun diam-diam, tetap berbahaya untuk kelanjutan hubungan. Lambat laun hubungan akan memburuk karena ada ganjalan di hati kita. Ada tembok pemisah yang membuat kita tidak lagi memiliki hubungan yang tulus seperti sebelumnya dengan orang tersebut.

Oleh karena itu, untuk menjaga hubungan tetap baik, ayo memaafkan setiap kesalahan yang dibuat kawan, pasangan, maupun keluarga dan kerabat. Meski sulit, tetapi bila diniatkan dengan teguh, pasti bisa. Selamat Idulfitri. Maaf Lahir dan Batin. Salam Kompasiana! (*)

Sumber 1 | Sumber 2 | Sumber 3 | Sumber 4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun