Namun karena tidak disimpan di rekening khusus haji, setiap kali tabungan tersebut mendekati nominal Rp50 juta, ada saja kebutuhan yang memerlukan biaya tidak sedikit. Tahun 2015 lalu, uang tabungan tersebut terpakai untuk renovasi rumah. Dana yang terpakai lumayan, cukup untuk membuka tabungan haji untuk satu orang.
Tahun berikutnya dana tersebut kembali terpakai karena harus membeli kendaraan roda dua. Motor lama tiba-tiba mogok tak lagi bisa digunakan. Mungkin efek sudah terlalu tua juga. Usianya sudah satu dasawarsa. Tahun 2018 ini, ternyata ada biaya persalinan anak kedua yang tidak terduga. Alhasil uang tabungan tersebut tak juga genap.
Teguhkan Niat dengan Membuka Tabungan Haji
Saya dan suami memang tidak begitu teredukasi terkait tabungan haji. Kami mengira hanya bisa membuka tabungan haji bila masing-masing sudah memiliki dana tunai Rp25 juta. Alhasil, kami mulai menabung agar dana untuk berhaji itu terkumpul sesuai ketentuan. Setelah terkumpul, kami berencana baru memilih bank yang terkoneksi langsung dengan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementrian Agama RI. Sehingga, kami bisa terdaftar sebagai calon jemaah haji.
Namun ternyata beberapa hari terkahir ini, setelah browsing kami baru tahu kalau Danamon Syariah membuka Tabungan Rencana Haji iB. Tabungan tersebut membantu calon jemaah haji mencapai target minimal untuk membuka tabungan haji yang ditetapkan oleh Kementrian Agama RI.
Nasabah yang dapat membuka tabungan tersebut bahkan tak hanya untuk kalangan dewasa, namun juga untuk anak-anak mulai usia enam tahun. Sehingga, tabungan untuk berhaji anak dapat dipersiapkan sejak dini. Duh, bila menabung biaya haji sejak anak berusia enam tahun, insya Allah bisa pergi haji di usia belia. Tak lagi saat badan sudah mulai ringkih.
Sementara untuk membuka rekening Tabungan Jemaah Haji yang terhubung langsung dengan Siskohat Kementrian Agama RI di Danamon Syariah, harus sudah berusia 12 tahun. Jadi kepikiran, coba dulu saya mulai menabung sejak dini untuk berhaji, jangan deh sejak usia enam atau 12 tahun, sejak mulai kerja saja pada usia awal 20 tahunan, mungkin sekarang dana untuk berhaji sudah terkumpul.
Namun lebih baik terlambat kan, daripada tidak sama sekali. Saya dan suami sepertinya harus mulai mengalihkan tabungan untuk berhaji tersebut ke Tabungan Rencana Haji iB Danamon Syariah --agar dananya tidak terus tergerus untuk keperluan lain---sampai masing-masing mencapai Rp25 juta, setelah itu dialihkan ke Tabungan Jemaah Haji Danamon Syariah hingga dananya cukup/sesuai dengan biaya haji yang ditentukan oleh Kementrian Agama RI.
Ah, ternyata tidak hanya dana pendidikan yang bisa dipersiapkan sejak dini, dana haji juga. Yuk, ah kita persiapkan sejak dini dana untuk berhaji. Setelah genap mengumpulkan dana untuk berhaji kita sendiri dan pasangan, ada baiknya mulai menyisihkan rezeki untuk dana haji anak-anak. Ah, semoga ada rezekinya. Saatnya berhaji di usia dini. Amien. Salam Kompasiana! (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H