Allaahu akbar...Allaahu akbar...Allaahu akbar... Laa illaa haillallahuwaallahuakbar... Allaahu akbar walillaahil hamd...
Suara takbir bergema di sepanjang penjuru Pulau Belakangpadang, Batam, Kepulauan Riau, Kamis Malam (14/6). Alunan khas hari raya tersebut berasal dari iring-iringan warga yang berkeliling pulau sambil membawa beduk, miniatur astaka  replika masjid, hingga beragam simbol Islam dan huruf hijiayah.
Terlebih di titik utama Lapangan Indera Sakti. Banyak warga yang memilih untuk duduk di tribun lapangan tersebut yang terbuat dari semen. Beberapa ada yang memilih duduk di atas sepeda motor yang mereka bawa masing-masing. Mereka rela berdesakan untuk melihat acara yang rutin diadakan dua kali dalam setahun tersebut, yakni setiap malam Idulfitri dan Iduladha.
Dimanfaatkan untuk Ajang Berwisata
Selain sebagai ajang silaturahmi, Idulfitri juga biasanya dimanfaatkan oleh umat muslim sebagai momen untuk berlibur bersama keluarga. Biasanya tempat wisata yang banyak dikunjungi adalah objek-objek yang tak jauh dari rumah, atau yang berada di sekitar kampung halaman.Â
Beberapa ada juga yang lebih memilih menikmati aneka makanan dan minuman di kopitiam yang tersebar di sekitar pelabuhan. Warga biasanya hanya memesan makanan ringan, kopi dan teh tarik. Mereka umumnya duduk bermeja-meja dengan keluarga dan kerabat sambil mengobrol akrab, khas orang Melayu.