Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tanpa PR, Sekolah Lebih Asyik!

14 Oktober 2016   23:46 Diperbarui: 14 Oktober 2016   23:57 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Agar anak tidak blank saat guru akan melanjutkan pelajaran di hari berikutnya, guru bisa meminta orangtua untuk tetap terlibat dalam proses belajar mengajar. Sekolah anak saya biasanya memberi catatan apa saja yang sudah dipelajari disekolah melalui buku penghubung guru dan orangtua.

Melalui buku penghubung tersebut biasanya guru akan memberi catatan anak saya masih lemah di materi A, sehingga saya diminta untuk mengulangi materi tersebut dirumah. Atau malah anak saya sudah ok terkait materi yang sudah disampaikan, sehingga diminta untuk membantu melanjutkan materi berikutnya.

Menurut saya itu berbeda dengan PR. Hal tersebut dikarenakan orangtua dipersilakan untuk berkreasi menemukan cara sendiri agar sang anak lebih paham terkait materi yang diberikan disekolah. Tidak ada beban yang mengharuskan orangtua menjawab atau membuat suatu tugas yang sudah ditentukan dari sekolah.

Meminta orangtua untuk membantu terlibat dalam kegiatan belajar mengajar menurut saya justru sangat baik. Orangtua menjadi tahu apa yang sedang dipelajari anak disekolah. Bukankah memang tujuan pendidikan memang seperti itu? Mengintegrasikan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Apalagi setiap orangtua pasti lebih tahu karakter sang anak, sehingga dapat memilih metode apa yang tepat sehingga sang anak lebih paham terkait pelajaran di sekolah. Ah, begitu saja opini saya. Tanpa PR sekolah lebih asyik. Salam Kompasiana! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun