Lalu siapa yang salah dengan maraknya kekerasan kepada anak? Sebaiknya kita jangan saling menyalahkan. Lebih baik kita bergandengan tangan untuk mewujudkan Indonesia yang ramah anak. Sebagai orangtua, kita juga sebaiknya membuat pondasi yang kokoh untuk anak agar mereka memiliki karakter yang kuat, ceria dan memiliki rasa percaya diri cukup.
Sebagai orangtua, kita juga harus memenuhi tiga kebutuhan dasar emosi anak, yaitu kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk mengontrol, dan kebutuhan untuk diterima. Sebuah riset yang diadakan oleh salah satu psikolog di Amerika Serikat terungkap bahwa pelaku pedofilia umumnya mencari anak yang tidak ceria dan tidak percaya diri. Begitupula dengan pelaku bullying, mereka umumnya mencari anak yang pendiam dan tidak percaya diri dengan kelebihan yang mereka miliki.
Sebagai orangtua kita juga sebaiknya mengenal sekolah, tidak hanya mengenal kepala sekolah, wali kelas dan guru yang mengajar di kelas anak kita, namun juga mengenal semua personil yang ada di sekolah tersebut, mulai dari penjaga sekolah, asisten yang membantu anak ke toilet, security, kalau perlu juru parkir sekolah juga. Mudah-mudahan dengan mereka mengenal kita dan anak kita secara baik, para pelaku kejahatan enggan mengganggu anak kita.
Mudah-mudahan Hari Anak Nasional ini menjadi tonggak agar kita lebih sayang anak, lebih perhatian, lebih peduli. SEMOGA! Sekali lagi, Selamat Hari Anak Nasional!(*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H