Sebagai orangtua, kita pasti ingin selalu dekat dengan anak. Selain menjaga anak dari segala kemungkinan mara bahaya, juga untuk menjalin ikatan emosional. Hanya saja dengan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi, tidak semua orangtua dapat menghabiskan waktu lebih lama dengan anak.
Dok. Pribadi/Saya dan anak.
Orangtua harus memenuhi kebutuhan anak dengan beragam cara. Ada yang harus bekerja, ada juga orangtua yang memilih wirausaha. Kegiatan mencari nafkah tersebut mau tidak mau akan mengurangi intensitas kita menghabiskan waktu bersama si buah hati.
Bagi sebagian ibu yang memiliki aktifitas diluar profesi ibu rumah tangga, berkurangnya aktifitas bersama anak terkadang menumbuhkan rasa bersalah. Apalagi setiap kali akan melakukan aktifitas si anak merengek-rengek untuk ditemani bermain dan menghalangi sang ibu pergi dari rumah.
Biasanya sebagian ibu menebus rasa bersalah dengan membelikan mainan anak yang cukup mahal hingga mengajak anak pergi ke suatu tempat yang menarik. Namun bagaimana bila budget liburan kita terbatas? Atau kita tidak punya banyak waktu untuk dipersembahkan kepada anak.
Saya memiliki beberapa tips agar kita tetap dapat menyenangkan anak sekaligus mengerjakan tugas sehari-hari. Selain itu, kegiatan-kegiatan kecil seperti jalan-jalan di sekitar rumah juga cukup membantu mendekatkan saya dan anak.
* Mengajak Anak Berbelanja
Sambil berbelanja kebutuhan sehari-hari, saya biasanya mengajak anak membantu memilih produk yang akan kami konsumsi. Saya biasanya memberikan satu trolley khusus untuk anak setiap kali pergi ke pasar modern. Anak saya nanti akan memilih sendiri makanan yang ia suka, termasuk sayuran yang akan ia makan. Anak saya yang Oktober ini genap 3 tahun paling suka brokoli dan kangkung, dengan lauk favorit sotong.
Aktivitas belanja tersebut membuat anak saya belajar beragam jenis sayuran dan jajanan, termasuk siomay setengah jadi yang menjadi makananan favoritnya. Saya juga belajar untuk tahu apa makanan kesukaan anak saya. Sehingga, saat memasak tidak semena-mena. Belanja bersama tersebut menurut saya cukup mendekatkan saya dan anak.
*Mengajak Anak Memasak
Sesekali saya mengajak anak saya memasak. Biasanya tanpa diminta ia akan membantu menyiangi sayuran. Meski terkadang lebih banyak merepotkan dibanding membantu. Ia biasanya memainkan sayuran yang sudah saya siangi.
Namun saya pikir tidak apa-apa biar pengalaman saya saat kecil tidak terulang. Dulu mama saya tidak pernah melibatkan saya memasak, alasannya malah lebih berantakan kalau saya bantu. Beliau baru akan mengajari saya memasak bila saya sudah menikah, namunkita tidak tahu takdir apa yang akan terjadi di depan. Beberapa bulan sebelum saya menikah, mama saya meninggal. Sehingga saya tidak pernah jago memasak seperti mama dan nenek saya hiksss.
*Membaca Buku/Majalah/Koran
Anak saya suka membaca. Sepertinya ia tertular kebiasaan saya yang senang memelototi huruf dan gambar dari media massa. Kegiatan tersebut ternyata memberi dampak yang cukup positif bagi anak saya, selain hubungan kami lebih dekat, juga memberi pelajaran tersendiri.
Anak saya sudah tahu warna sejak ia belum genap satu tahun. Hal tersebut dikarenakan sering melihat beragam gambar dari koran dan majalah yang sering saya baca. Ia juga mulai mengenal tanda kutip dan tanda-tanda yang lain. Lumayan, tabungan pengetahuan sebelum ia melangkah ke jenjang sekolah.
*Wisata Kuliner
Secara berkala saya mengajak anak saya makan diluar untuk mencicipi aneka masakan. Hal tersebut saya lakukan agar ia hobi makan. Agar pengalaman ibu saya yang sangat sulit memaksa saya makan saat kecil tidak berulang.
Upaya tersebut cukup berhasil, ia hobi makan. Bahkan setiap kali pergi keluar rumah agak lama, ia selalu bertanya, “Kita tak beli makan ya, Bu?”.
*Berkeliling di Sekitar Rumah
Sejak anak saya masih berusia beberapa bulan, setiap sore saya selalu sempatkan untuk jalan-jalan di sekitar rumah. Biasanya saya ajak keliling dengan menggunakan sepeda sambil melihat binatang peliharaan tetangga, mulai dari kelinci, burung, hingga ayam kate. Kebetulan beberapa tetangga hobi mememilihara binatang.
Sambil mendorong sepeda, saya biasanya bernyanyi kecil-kecil – kalau keras-keras malu didengar tetangga =D. Alhasil belum genap tiga tahun anak saya sudah bisa nyanyi lagu Dua Mata Sayahingga Garuda Pancasila.
*Berenang
Kebetulan kantor tempat saya bekerja menyediakan fasilitas berenang gratis di salah satu tempat berenang di Kota Batam. Terkadang pada akhir pekan, saya mengajak anak saya untuk berenang di tempat tersebut.
Selain tidak mengeluarkan biaya, anak saya sangat senang bermain air. Ia juga jadi mengenal olahraga. Mudah-mudahan saat sudah besar nanti ia rutin berolahraga untuk menjaga stamina tubuh.
Ada banyak cara untuk menebus waktu yang hilang bersama anak, tanpa merogoh saku cukup dalam. Kalau Kompasianar yang lain apa kegiatan yang sering dilakukan agar lebih dekat dengan anak? (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H