Mohon tunggu...
Cucuk Espe
Cucuk Espe Mohon Tunggu... Penulis - pecinta seni yang menulis

esais, sutradara https://id.wikipedia.org/wiki/Cucuk_Espe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duka di Selat Karimata

1 Januari 2015   08:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku baca sajak ini sebagai tanda duka

Air mata saat Tuhan mengurai kata

Bersimpuh belulang di Selat Karimata

Dikenang ombak jauh kerabat saudara

--: Selamat jalan Air Asia

Burung besi terbang tinggi

Saat hujan menderah sayang

Saat mendung tumpah melayang

Hanya doa memeluk diam

Seperti boneka jatuh dari ranjang

Aku baca sajak ini sebagai tanda luka

Mereka tak sempat melukis wajah

Mereka yang tak sempat singgah

--; Selamat jalan, hanya selamat jalan.

Selat Karimata menutup cerita

Terbanglah! Bersama bait doa.

Surabaya, Desember 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun