Mohon tunggu...
Cucu Hermawan
Cucu Hermawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa itb yang gak sungkan untuk terus berbagi informasi, seorang masyarakat yang selalu berdedikasi terhadap lingkungannya, seorang hamba yang taat pada Tuhannya, dan Seorang Makhluk sosial yang butuh dengan Teman. ya teman seperti Kamu, wahai sobat. :

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Karakter Bangsa Indonesia

17 Agustus 2010   23:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:56 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MERDEKA,,!! Bergetar jantung ini ketika gue ucapkan kata "MERDEKA". Entah karena memang gue tipe orang yang nasionalis, atau guenya aja yang punya penyakit jantung. Untuk sebagian orang -khususnya WNI- tanggal 17 Agustus adalah hari dimana mereka terpaksa berpanas-panas ria di tengah lapangan sambil berbaris menghadap tiang bendera. Baik tiangnya terbuat dari bambu maupun besi, bebas. Gue tahu dari buku sejarah, kalo tanggal 17 Agustus adalah hari dimana bangsa Indonesia dilahirkan dengan kondisi yang yatim piatu. Tentu saja, Indonesia tidak punya ayah dan ibu. Terhitung sejak 1945, berarti sekarang Indonesia sudah berusia 65 tahun lebih sehari. Jika disamakan dengan manusia, maka seharusnya Indonesia sudah dewasa, punya keluarga, punya cucu (ehm, cucu), punya sanak saudara banyak, punya rumah sendiri, dll. Gue sempet lirik-lirik berita di koran. Jakarta disana-sini macet, Jawa Barat sering banjir dan rakyatnya kekurangan pangan, Pejabat yang masih senang korupsi, Pelajar yang masih suka bolos, Keluarga yang lupa bayar pajak. Realita mengatakan kalo Indonesia baru berusia 19 tahunan, dimana pada usia manusia lagi labil-labilnya. Belum punya pendirian yang tetap. Apalagi sekarang adanya isu tentang redenominasi, kenapa gak sekaliah aj ganti dolar. So, what wrong? (artinya : Jadi, aya naon?) Gue suka bertanya pada diri sendiri, "cu, lo kok mirip ariel ya?", atau "lihat deh muka lho, mirip pepaya?". Yah apapun itu, baik atau buruk gue tentu perlu adanya "pembanding". Nyatanya gue lebih ganteng dari ariel, dan nyatanya gue tak lebih baik dari pepaya. Dari sini gue mikir, kalo Indonesia juga sama halnya kayak gue, dia harus membandingkan, Indonesia harus NGACA (bercermin) ke bangsa lain. Belajarlah dari negara yang sudah mapan dan jangan sampai senasib dengan negara yang hancur. Bukan, maksud gue bukan ikut-ikutan. Justru dengan NGACA itu tadi, Indonesia bisa membuwat karakternya sendiri yang lebih baik. Karakter bangsa idaman dunia. Jadi, buwat kamu, kamu, dan kamu yang merasa anak Indonesia. Jangan sungkan-sungkan untuk NGACA. Meskipun kelihatannya pahit, tapi itulah cerminan kita, bangsa Indonesia.

Hiduplah, terus bernafas. Maju, derapkan langkah. Tegar, kuatkan keyakinan.

MERDEKA,,!! Hidup Indonesia, Maju Terus, Arungi Duniamu dengan Tegar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun