MERDEKA,,!! Bergetar jantung ini ketika gue ucapkan kata "MERDEKA". Entah karena memang gue tipe orang yang nasionalis, atau guenya aja yang punya penyakit jantung. Untuk sebagian orang -khususnya WNI- tanggal 17 Agustus adalah hari dimana mereka terpaksa berpanas-panas ria di tengah lapangan sambil berbaris menghadap tiang bendera. Baik tiangnya terbuat dari bambu maupun besi, bebas. Gue tahu dari buku sejarah, kalo tanggal 17 Agustus adalah hari dimana bangsa Indonesia dilahirkan dengan kondisi yang yatim piatu. Tentu saja, Indonesia tidak punya ayah dan ibu. Terhitung sejak 1945, berarti sekarang Indonesia sudah berusia 65 tahun lebih sehari. Jika disamakan dengan manusia, maka seharusnya Indonesia sudah dewasa, punya keluarga, punya cucu (ehm, cucu), punya sanak saudara banyak, punya rumah sendiri, dll. Gue sempet lirik-lirik berita di koran. Jakarta disana-sini macet, Jawa Barat sering banjir dan rakyatnya kekurangan pangan, Pejabat yang masih senang korupsi, Pelajar yang masih suka bolos, Keluarga yang lupa bayar pajak. Realita mengatakan kalo Indonesia baru berusia 19 tahunan, dimana pada usia manusia lagi labil-labilnya. Belum punya pendirian yang tetap. Apalagi sekarang adanya isu tentang redenominasi, kenapa gak sekaliah aj ganti dolar. So, what wrong? (artinya : Jadi, aya naon?) Gue suka bertanya pada diri sendiri, "cu, lo kok mirip ariel ya?", atau "lihat deh muka lho, mirip pepaya?". Yah apapun itu, baik atau buruk gue tentu perlu adanya "pembanding". Nyatanya gue lebih ganteng dari ariel, dan nyatanya gue tak lebih baik dari pepaya. Dari sini gue mikir, kalo Indonesia juga sama halnya kayak gue, dia harus membandingkan, Indonesia harus NGACA (bercermin) ke bangsa lain. Belajarlah dari negara yang sudah mapan dan jangan sampai senasib dengan negara yang hancur. Bukan, maksud gue bukan ikut-ikutan. Justru dengan NGACA itu tadi, Indonesia bisa membuwat karakternya sendiri yang lebih baik. Karakter bangsa idaman dunia. Jadi, buwat kamu, kamu, dan kamu yang merasa anak Indonesia. Jangan sungkan-sungkan untuk NGACA. Meskipun kelihatannya pahit, tapi itulah cerminan kita, bangsa Indonesia.
Hiduplah, terus bernafas. Maju, derapkan langkah. Tegar, kuatkan keyakinan.
MERDEKA,,!! Hidup Indonesia, Maju Terus, Arungi Duniamu dengan Tegar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H