[caption caption="Social Media Generation (Foto : istockphoto)"][/caption]Selamat siang Indonesia, selamat siang sobat kompasiana.
Udah pada makan belum? Makan donk...sambil makan, biarkan tulisan ringan ini menemani sobat kompasiana. Tapi jangan sampai lupa bayar makannya ya. Heee heee...Pertanyaan hari ini? Pernah ngak sobat kompasiana liat orang yang lagi makan sambil senyum-senyum sendiri. Ketawa-ketawi, cengar cengir sampe manyun-manyun sendiri. Biasanya sih mereka lagi syik pegang smartphone. Ya….Smartphone. Entah apa yang dilihat dan dibaca. Tapi yang pasti reaksi dan raut wajah selalu berbeda sesuai dengan apa yang mereka lihat. Betewe, Itu lagi makan apa lagi nonton stand up comedy sih? Tapi begitulah kenyataan yang sering kita dapatkan. Dunia sedang berjalan kearah yang berbeda.
Dimana saja dan kapan saja, kita selalu melihat orang-orang yang selalu menunduk dengan smartphone di tangan. Hampir semua kalangan, baik muda maupun yang tua. Mau dimana saja dan dengan siapa saja, nunduk adalah hal yang wajib dilakukan, selama masih ada batere, sinyal dan paket data. Heee heee...Semua asyik menunduk dengan dunianya sendiri. Tak peduli apa yang terjadi disekitar mereka. Dunia mereka hanyalah yang ada dalam genggaman mereka.
Dan itu dilakukan hampir disemua tempat, pokoknya dimana saja dan dikapan saja. Sampai-sampai ke toilet pun tetap membawa smartphone (pengalaman sendiri)...heee heee. Rasanya tak mau terpisah dengan smartphonenya, walau hanya sebentar saja. Udah kaya perangko saja, nempel setiap saat. Ya..Smartphone sudah menciptakan budaya baru dan perubahan yang besar terhadap manusia. Tanpa kita sadari, tapi perubahan itu bisa kita lihat dan rasakan sendiri.
Orang-orang yang dulunya begitu anti dan ogah dengan sebuah kemajuan. Yang dulunya menolak segala perubahan, sekarang malah dibuat ketagihan. Perubahan ini semakin membuat generasi kita menjadi generasi menunduk. Kalau jaman dulu televisi adalah hal yang paling populer, sekarang sudah digantikan dengan smartphone. Smartphone membuat dunia seolah-olah berada dalam genggaman. Smartphone telah membawa sebuah budaya baru.
Budaya baru itu bernama “nunduk”, smartphone telah membuat generasi kita menunduk. Tapi mudah-mudahan nunduk ini mempunyai arti dan nilai yang positif. Mengarah ke arah kemajuan yang penuh kebaikan. Aminnn…harapannya sih seperti itu. Tapi kebanyakan juga masih banyak yang negatifnya. Semoga hal-hal yang kurang baik dan negatif ini bisa dikurangi. Dan kita semua yang sudah menjadi orang tua, bisa mengawasi dengan cara bijaksana, mengawasi tanpa harus menggekangdan membatasi. Karena perubahan tak akan pernah bisa ditahan, hanya perlu diarahkan. Diarahkan menuju kebaikan.
"Generasi muda kita, mereka masih perlu sebuah nasehat, arahan, pegangan dan panutan di tengah serbuan perubahan jaman".
Salam hangat,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H