Mohon tunggu...
Cuca Ethancool
Cuca Ethancool Mohon Tunggu... -

Read more, Write more. Tamiang Layang / cucaethancool@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebelum Tidur Jangan Lupa Bersukur

16 Juli 2016   21:15 Diperbarui: 16 Juli 2016   21:23 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum mata ini menutup...menutup untuk sementara atau untuk selamanya...ada baiknya kita merenung bersama. 

Malam hari adalah waktunya untuk bersukur atas apa yang telah terjadi, dan yang telah kita lewati selama sehari penuh. Baik suka maupun duka, baik air mata maupun tawa. Semua bercampur jadi satu, dan emosi ditumpahkan dalam berbagai ekspresi. Semua ekspresi emosi membutuhkan energi, energi yang tak sedikit. Apalagi jika itu adalah ekspresi yang membuat mata ini berair, membuat perasaan ini terluka, membuat tubuh ini sakit, dan mengilas hati ini hancur. Sudah habis kata terucap, sudah habis tulisan tergurat.

Kekuatan sepertinya habis terkuras tak tersisa. Menyisakan tubuh yang tak berdaya. Mulutpun terasa tak mampu lagi tuk mengucapkan kata. Walaupun itu hanya sebait doa, doa pengantar tidur. Semua manusia merasakan hal yang sama. Hanya bedanya, ada yang mampu bersembunyi di hingar bingarnya dunia. Tapi lebih banyak yang tak tahan untuk berteriak. Teriakan tanpa suara. Teriakkan dari siksaan dunia, teriakkan dari dalam ruang kemiskinan, teriakkan dari dalam ruang kesakitan dan kepedihan. Teriakkan yang tak bisa dimengerti oleh sesama, karena semua itu hanya ada di dalam hati.

Ketika sesama manusia tak lagi bisa mendengar teriakkan kita. Maka kita baru tersadar, bahwa hanya Tuhan semata tempat kita mengadu. Tempat kita memohon, dan tempat kita bersujud. Kita tersadar siapa kita sebenarnya, dan siapa Tuhan itu. Kita hanyalah butiran debu di luasnya alam semesta...kita hanyalah setitik air dari luasnya samudera...

Maka kembalilah wahai manusia, jika hatimu sudah tersadar akan siapa sesungguhnya kita ini. Kembalilah kejalan yang benar. Kembalilah kepada sang Pencipta...yang telah menciptakan surga dan neraka.

Naikkan doamu, naikkan sukurmu. Sebelum mulutmu tak bisa lagi berkata.

Salam hangat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun