Mohon tunggu...
Cuca Ethancool
Cuca Ethancool Mohon Tunggu... -

Read more, Write more. Tamiang Layang / cucaethancool@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis Status yang Anti Mainstream dan Anti Kemapanan

15 Juli 2016   18:54 Diperbarui: 15 Juli 2016   19:14 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anti Mainstream & Kemapanan"][/caption]

Menulis itu mudah, menulis yang bagus dan berkualitas itu yang susah. Termasuk menulis sebuah status di sosial media. Kadang apa yang kita rasa, apa yang kita alami, yang kita lihat dan kita dengar. Bisa menjadi sebuah status atau mungkin menjadi sebuah tulisan.

Akhir-akhir ini saya sedikit merasa kesal dan risih, ketika melihat status-status yang ngak jelas dan ngak bermutu sama sekali. Bahkan yang lebih bikin kesal, ketika beranda facebook isinya cuma tempat nongkrong foto-foto selfie. Hampir tiap hari yang muncul foto-foto dengan orang yang sama. Tapi apa mau dikata, sosial media sudah menjadi sebuah tempat untuk menampakan diri, memamerkan dan sebuah wadah aktualisasi diri prematur. 

Rasanya juga semakin kesal diri ini, ketika melihat sosial media menjadi tempat perang komentar, hanya gara-gara masalah sepele. Ngak banget deh. Perang komentar tidak akan pernah menjadi sebuah solusi dari sebuah masalah, sebijak apapun dan sepintar apapun yang komentar, semua hanya dianggap angin lalu. 

Sehingga tidak jarang kita melihat perang status di sebuah sosial media. Dari yang masyarakat kelas bawah sampai kelas atas. Lucu tapi ngak banget deh. Mungkin bukan contoh yang baik, tapi begitulah kenyataannya. Memang tak mudah membuat status yang baik apalagi yang bermanfaat. 

Kadang saya juga membuat sebuah status yang keras dan menyinggung orang lain. Atau paling ngak itu bisa membuat orang lain untuk berpikir dan merenung. Kadang saya juga membuat status dari kutipan-kutipan orang terkenal. Kata-kata motivasi dan lainnya. 

Bagi saya, setiap status yg ditulis diawali dgn sebuah pemikiran yg menantang, perenungan yang mendalam, keterbukaan yang tak seharusnya, kejujuran yang penuh perjuangan, dan hasil akhir yang mengecewakan. Setiap status yang dipostingkan tak pernah ditujukan untuk satu pribadi, tapi lebih menyasar masalah secara umum.

Sedikit tips ketika kita membaca sebuah status yang keras dan membuat kita tersinggung. Cobalah menikmati setiap kata yg tertulis dengan kepala dingin dan hati yg bersih. Biar hati dan perasaan tak cepat terluka.

Nikmati itu...bagaikan sebuah alunan melodi, yg bisa menimbulkan berbagai gejolak emosi di jiwa...atau kia memilih menikmati itu bagaikan siraman garam di atas sebuah luka, dan akan menimbulkan air mata. Semua itu kembali pada kita para pembaca, yang pasti like bukan tujuan utama saya ketika membuat sebuah status. 

Saya menulisnya berdasarkan apa yang saya rasa, alami, pikirkan, harapkan dan inginkan. Saya hanyalah manusia yg tidak bisa mengkhianati arti sebuah kejujuran. Kejujuran yang harus saya tuliskan dengan segala resiko dan konsekuensinya.

Apa yang saya tulis tak pernah saya sesali, justru penyesalan terbesar saya adalah apa yangg belum sempat saya katakan/tuliskan tapi keburu menghilang ditelan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun