Ada banyak sekali konsep arsitektur hunian yang bisa dijadikan inspirasi untuk menciptakan tempat tinggal yang nyaman, salah satunya Arsitektur Mediterania.
Bangunan dengan konsep arsitektur mediterania adalah hunian yang cocok untuk wilayah iklim panas.
Tentunya, ada ciri khas dan keunikannya tersendiri, mau tahu bagaimana konsep dan karakteristiknya? Simak penjelasan di bawah ini.
Apa Itu Konsep Arsitektur Mediterania
Mediterania merupakan konsep hunian yang mulainya disebarkan oleh berkebangsaan Spanyol. Di Indonesia sendiri konsep ini baru populer di tahun 80 hingga 90-an.
Di negara asalnya, gaya arsitektur Mediterania ini muncul untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang umumnya memiliki iklim panas. Selain wilayah Spanyol, konsep gaya hunian ini juga terinspirasi dari bangunan yang ada di wilayah Italia, dan Yunani.
Rumah dengan konsep mediterania seringkali ditunjukkan sebagai tempat istirahat atau hunian yang berkonsep dekat dengan alam. Inilah kenapa hunian tipe ini biasanya memiliki taman yang luas dan dinding yang ditumbuhi tanaman merambat.
Salah satu ciri khas bangunan ini pun dinilai memiliki gaya yang cukup unik. Secara garis besarnya, ada 3 nilai yang diusung pada rumah mediterania, antaranya Ornamented, Earthy, dan kesejukan.
Pada intinya, fungsi desain hunian ini diseimbangkan oleh kematangan konsep yang menggunakan pilihan bentuk, material, warna dan kondisi lingkungan.
Di Indonesia, gaya arsitektur Mediterania ini banyak dipengaruhi oleh peradaban islam yang terlihat dengan tampilan bentuk lengkung pada jendela, serambi dan pintu masuk.
Ciri Khas/Karakteristik Konsep Mediterania
Ada beberapa karakteristik hunian konsep ini yang menjadi ciri khas keunikannya di antaranya: