Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Rise and Kill First

30 Desember 2024   15:52 Diperbarui: 30 Desember 2024   15:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Libur akhir tahun selama sepekan ini, saya ditemani buku berjdul Rise and Kill First: The Secret History of Israel's Targeted Ass Assassinations, karya Ronen Bergman, jurnalis senior bidang militer dan intelijen untuk Yedioth Ahronoth, surat kabar terbesar Israel, dan kontributor untuk The New York Times.

Ronen menyelesaikan buku setebal 763 halaman yang memuat 35 bab. Ia membawa kita jauh menelusuri cikal bakal satu negara dengan ideologi Zionis yang membentuk negara bernama Israel, merdeka pada 1948, di bawah pimpinan Perdana Menteri David Ben-Gurion.

Ronen memaparkan dengan rinci sejarah yang sangat luas dengan mantap terkait eksistensi Israel. Sejak Perang Dunia II tamat, Israel telah membunuh lebih banyak orang daripada negara lain. Hingga buku ini dirilis pada 2018, Israel telah melakukan sekitar 800 operasi pembunuhan intelijen.

Ketergantungan Israel pada pembunuhan sebagai alat militer tidak terjadi secara kebetulan, melainkan berasal dari akar revolusioner dan aktivis gerakan Zionis, dan trauma Holocaust, bahwa negara dan rakyatnya terus-menerus dalam bahaya genosida, di mana tidak seorang pun akan datang membantu mereka ketika itu terjadi.

Para pemimpn negara telah mempertimbangkan cara terbaik untuk mempertahankan keamanan. Dari semua pilihan, telah berulang kali memutuskan operasi rahasia, dengan pembunuhan sebagai metode yang harus dilaksanakan, untuk bertahan hidup.

Bagi Mossad pembunuhan tertarget "jauh lebih bermoral" daripada melancarkan perang habis-habisan. Menewaskan beberapa tokoh utama sudah cukup menyelamatkan nyawa banyak sekali prajurit dan warga sipil tak berdosa di kedua belah pihak. Dalam banyak kesempatan, pembunuhan yang ditargetkanlah diklaim yang menyelamatkan Israel dari krisis yang sangat serius.

Israel mulai muncul sebagai kekuatan intelijen pada tahun 1956, setelah Nikita Khrushchev memberikan pidato rahasia kepada Kongres Partai Komunis di mana ia berbicara terus terang tentang kejahatan yang dilakukan oleh pendahulunya, Joseph Stalin. Intelijen Israel berhasil mendapatkan salinan teks pidato tersebut, ketika setiap badan intelijen negara-negara lain gagal.

Operasi kesuksessan terbesar Mossad dilakukan pada tahun 1960, ketika mereka melacak dan menangkap Adolf Eichman di Buenos Aires, Argentina. Eichman adalah eksekutor atau orang kedua Nazi di bawah Adolf Hitler. Ia berhasil disergap setelah 12 tahun dicari dan mengubah namanya menjadi Ricardo Klement, pengusaha travel. Eichman kemudian diadili, divonis mati dan digantung di Tel Aviv pada 1962. "Siapa pun yang tangannya berlumuran darah Yahudi ditakdirkan untuk mati," tegas Isser Harel, Direktur Mossad ketika itu.

Kita juga dibuat bergidik pada babak "Operasi Murka Tuhan" dimulai pada 1972. Misi pembalasan Mossad dan Israel untuk membunuh orang-orang yang terlibat dalam pembantaian 11 atlet Israel pada Olimpiade Munich pada 5 September, yang dikenal dengan "Black September". Satu persatu militan PLO Palestina dibunuh di berbagai tempat di Eropa dan di Beirut Lebanon.

Namun ada satu operasi yang sangat fatal pada 21 Juli 1973 di Oslo, Norwegia, tim Mossad menembak orang yang tak berdosa bernama Ahmed Bouchiki, pelayan pool asal Maroko, di depan istrinya yang sedang hamil. Ahmed dikira Ali Hassan Salameh, dalang pembantaian Munich, karena wajahnya yang sangat mirip. Dikenal sebagai "Peristiwa Lillehammer", sangat memalukan bagi Mossad dan Israel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun