Jerman dan sepak bola dunia berduka ketika Franz Beckenbauer wafat pada Minggu 7 Januari 2024 pada usia 78.
Saya mulai mendengar Beckenbauer sejak tahun 1990 sebagai satu dari empat pemain sebak bola terhebat sepanjang sejarah. Ia akhirnya menyusul tiga legenda sepak bola yang lebih dulu wafat, yakni Johan Cruyff pada 24 Maret 2016; Diego Maradona pada 25 November 2020; dan Pele pada 29 Desember 2022. Kuartet ini lebih dari sekadar pesepakbola, tapi juga sosok abad ke- 20 dan 21 yang terhebat.
Beckenbaeur laki-laki dari Giesing, Munich, tak terbantahkan sebagai legenda sepak bola terhebat Jerman. Dunia mulai mengenalnya pada Piala Dunia 1966 Inggris, mengantar Jerman ke final sebelum dikalahkan taun rumah Three Lions dengan skor 2-4 secara kontroversial di Wembley.
Setelah itu kejayaan bagi Franz Beckenbauer yang kemudian diberi julukan sang "Der Kaiser". Ia memainkan Piala Dunia 1970 Meksiko sampai semifinal untuk melawan Italia yang disebut the game of the century, meski tangan kanannya digips karena mengalami cedera bahu.
Puncak karir sepak bolanya tentu saja juara dunia pada 1974 yang sangat terkenal setelah menang 2-1 melawan Total Football Belanda yang dimotori Johan Cruyff. Dua tahun sebelumnya meraih gelar juara Eropa pada 1972. Total ia bermain 103 kali untuk Jerman. Ketika itu juga merupakan masa kejayaan FC Bayern Munchen, yang memenangkan hetrick Piala Champions pada 1974-1976.
"Der Kaiser" pesepakbola yang memenangkan segalanya dengan anggun dan menawan. Karisma, gaya kepemimpinan, dan filosofi permainannya tiada tertandingi. Ia bek elegan penuh energi dan kontrol bola yang sempurna, manuver berkelas ke lini tengah, umpan silang akurat, membuatnya dipuji sebagai libero modern visioner, yang mengubah cara bermain sepak bola di eranya dan juga sesudahnya. Untuk gelar individu, Beckenbauer satu-satunya bek yang dianugerahi gelar Ballon d'Or dua kali yakni pada 1972 dan 1976.
Setelah kejayaan sebagai pemain selesai, Beckenbauer bertransformasi sebagai manajer. Pada 1984, ia ditunjuk sebagai manajer tim nasional Jerman Barat untuk menggantikan Jupp Derwall. Tentu saja kesuksesan masih menyertainya. Pertama Beckenbauer mengantar Jerman sampai ke final Piala Dunia 1986 Meksiko, di mana mereka dikalahkan Argentina yang sedang di puncak performa dengan Diego Maradona sebagai pahlawan negara.
Empat tahun kemudian, Beckenbauer masih mempimpin Jerman dan berhasil membalas dendam kepada Argentina di final di  Olimpico Roma pada 8 Juli 1990. Pencapaian di Italia tersebut mengukir namanya sebagai orang kedua setelah Mario Zagallo (Brasil) yang memenangkan Piala Dunia sebagai pemain dan juga sebagai pelatih. Hingga saat ini hanya ada tiga manusia yang berpredikat demikian setelah Didier Deschamps dari Perancis juga berhasil pada 1998 dan 2018.
Beckenbauer telah membentuk sepak bola Jerman dan juga sepak bola dunia. Ia meninggalkan warisan besar dan selamanya menjadi cahaya terang sepak bola Jerman.
Selamat jalan libero, juara dunia, dan sang "Kaisar".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H