Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Review Why We Sleep: Mengungkap Keampuhan Tidur dan Mimpi

9 September 2023   22:07 Diperbarui: 9 September 2023   22:11 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walker juga menguraikan bahwa ternyata terdapat lebih dari seratus gangguan tidur yang mendera manusia saat ini!! Namun pada buku ini fokus mengurai empat saja: somnabolisme, insomnia, narkolepsi, dan insomnia familial fatal.

Gangguan tidur dapat menyumbang lebih jauh terhadap semua gangguan kejiwaan kronis, termasuk depresi, kecemasan, dan kecenderungan untuk bunuh diri. Statistik memberitahu kita bahwa satu orang setiap jam di Amerika Serikat meninggal karena kesalahan akibat lelah fisik maupun mental, melebihi disebabkan alkohol.

Tidak ada aspek tubuh manusia yang luput dari kerugian yang membahayakan akibat hilangnya tidur (hlm. 196). Mengabaikan kebutuhan tidur. Berdampak malapetaka bagi kesehatan, harapan hidup, keselamatan, produktivitas dan pendidikan anak-anak kita.

Berbanding terbalik dengan manfaat luar biasa jika kita mendapatkan tidur berkualitas 7-8 jam, kurang tidur mengacak-acak emosi kita, pembawaan suasana hati yang buruk dan emosi yang reaktif. 

Ketiadaan emosi positif (anhedonia) berarti ketidakmampuan untuk memperoleh kenikmatan dari pengalaman-pengalaman yang biasa menyenangkan: seperti makan, bersosialisasi, atau berhubungan seks. 

Walker menganalogikan otak yang letih dan kurang tidur tidak lebih dari saringan memori bocor, yang tidak dalam kondisi menerima, menyerap, atau efisien mempertahankan pelajaran dan hal-hal penting.

Kurang tidur akhirnya akan membiasakan diri dengan performa mereka yang merosot, kewaspadaan lebih rendah, dan tingkat energi yang berkurang. Jika otak kita mulai kehilangan fungsinya, perilaku kita mudah menyimpang.

Walker protes mengapa aktifitas tidur manusia sangat penting tapi selalu disepelekan manusia individu maupun institusi otoritas. Banyak kebijakan dalam dunia kerja berkenaan dengan anti rokok, penyalahgunaan obat, serta pencegahan penyakit digalakkan; tapi kurang tidur ditoleransi, dinilai bukan isu prioritas. Banyak yang tidak paham dan menyadari bahaya langsung. Barangkali karena riwayat kegagaan sains dalam menjelaskan tidur sehingga menimbulkan sikap apatis masyarakat. 

Pada bagian penutup ia menyarankan kita semua mereformasi tidur, tingkatkan waktu tidur 15-20 menit setiap malam, akan membuat perbedaan signifikan. Tidur tidak seperti kredit atau bank. Otak tidak akan pernah bisa memulihkan semua waktu tidur yang sudah dirampas darinya.  Tidak ada yang namanya hutang tidur (rebound).

Setelah membaca buku ini, saya merasa senang dengan beberapa keputusan yang saya ambil. Buku ini telah mengubah rutinitas saya karena saya sekalrang lebih banyak tidur dan saya yakin akan meningkatkan kesehatan dan produktivitas.

Salam sehat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun