PSM akhirnya menjadi juara pada Liga Indonesia VI setelah mengalahkan Pupuk Kaltim Bontang dengan skor 3-2 di final. Jadilah PSM klub pertama di luar pulau Jawa yang sukses. Prestasi tertinggi PSM ini dilengkapi dengan keberhasilan lolos ke babak perempat final dan menjadi tuan rumah Liga Champions Asia 2001, di Mattoanging.
PSM dan masyarakat Makassar mendapat pengalaman menakjubkan ketika mereka bertanding dengan kekuatan elite Asia, seperti Samsung Blue Wings dari Korea; Jubilo Iwata jawara J-League; dan klub dari China (saya lupa nama klubnya).
Pada musim 2000/2001, PSM nyaris saja mengukir sejarah besar mempertahankan trofi. Namun Persija Jakarta berhasil membalas dendam mengatasi perlawanan PSM di pertandingan final, sekaligus memenangkan trofi pertama bagi tim ibukota. Nama Bambang Pamungkas melejit hingga menjadi legenda hidup Persija. Luciano Leandro pun harus memohon maaf kepada suporter PSM karena dia sudah berkostum "Macan Kemayoran" kala itu.
Setelah itu selama dua dekade PSM berpuasa gelar. Sulit mempercayai klub besar dengan sejarah panjang dan dukungan fanatik tak memenangkan kompetisi tertinggi selama 23 tahun.
****
Ketika PSM Makassar mengukuhkan diri sebagai juara Liga 1 2022/2023 di pekan ke-32 pada Jumat 31 Maret 2023, setelah mengalahkan Madura United 3-1 di Pamekasan, pendukung PSM menggambarkan apa artinya menjadi juara Liga Indonesia lagi.Â
Penantian panjang 23 tahun akhirnya berakhir manis. Mereka telah melalui waktu lama dengan harapan, kekecewaan, kemarahan, kerinduan, dan kini tahu betul pentingnya menantikan momen juara ini. Benar-benar ujian kesabaran yang berbuah sangat manis.Â
Kembalinya gelar tertinggi sepak bola nasional ke Makassar merupakan impian besar Juku Eja. Jadi Jumat malam itu ada sesuatu yang tidak biasa. Saya tak ingin ketinggalan, untuk pertama kali saya ikut bergabung bersama puluhan ribu suporter turun ke jalan menggelar konvoi merayakan secara langsung euforia bagaimana nikmatnya menjadi juara.Â
Susasana semarak terlihat di mana-mana, di seluruh penjuru kota Makassar. Yel-yel dan nyanyian menggema "Juara! Juara!", "Champione", "Ewako PSM". Tak ketinggalan kembang api dan suar memeriahkan suasana malam itu hingga waktu sahur Ramadan hari ke-10.
Ini pertama kali buat saya turut pawai, karena ketika PSM juara pada 1992, saya masih kanak-kanak. Kemudian saya juga absen saat terakhir PSM juara pada musim 2000, karena sedang studi di Jogja.