Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saat Teknologi Mengeskploitasi Kelemahan Manusia

5 Januari 2021   21:21 Diperbarui: 5 Januari 2021   21:41 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber:www.cinemablend.com)

The Social Dilemma, film dokumenter Netflix yang disutradarai Jeff Orslowski, menjelaskan kepada kita semua bagaimana cara kerja dan dampak mengkhawatirkan artificial intelligence dalam varian media sosial yang sudah begitu akrab dengan kehidupan manusia modern.

Bahaya media sosial bagi jiwa manusia yang dikatakan para ahli dan para kreatornya sendiri, mereka juga korban dari hasil yang diciptakannya. Artificial intelligence sudah mengendalikan dunia saat ini. Algoritma yang selalu mencari perangkap yang sangat kuat. Kita frustrasi karena seolah-olah tersesat dibikinnya.

Facebook, Snapchat, Twitter, Instagram, YouTube. Alat ini telah menciptakan hal-hal indah di dunia, mempertemukan keluarga hilang, menemukan donor organ, dan banyak hal menakjubkan.

Bukan sekadar alat, media sosial adalah bisnis yang mencari perhatian manusia. Ia menuntut, merayu, memanipulasi, dan menginginkan. Terus menggali lebih dalam ke batang otak. Mengeksploitasi kelemahan dalam psikologi manusia. Semua yang dilakukan orang di media sosial diawasi, dilacak, diukur, dan direkam dengan hati-hati.

Kita pengguna yang naif, cara alat-alat tersebut digunakan tak sesuai dengan harapan kita. Contoh paling menyedihkan adalah menyesuaikan hidup kita mengikuti pandangan kesempurnaan. Itu sangat buruk. Kesehatan mental dan penggunaan media sosial membuat candu dan mengubah cara pikir, cara sikap, progresnya perlahan tanpa disadari.

Kita telah berubah dari era informasi menjadi era disinformasi. "Rasanya dunia sudah gila" kata Tristan Haris, mantan design etick Google. "Ada momen lebih awal saat teknologi mengalahkan kelemahan manusia, berakar pada kecanduan, polarisasi, radikalisasi, memicu kemarahan, keangkuhan, semuanya. Ini mengalahkan kemanusiaan" lanjut Tristan.

Ya kita pengguna media sosial adalah objek dan produk yang terus dimanipulasi dan dieksploitasi. Perlu upaya fokus supaya tidak semakin terjerembab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun