Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahagia Itu Memang Sederhana

3 Agustus 2020   20:20 Diperbarui: 3 Agustus 2020   20:31 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa dan bagaimana bahagia itu?

Kebahagiaan benar-benar menjadi tujuan hidup semua orang.

Secara umum banyak variabel yang menggambarkan definisi kebahagiaan. Misalnya memiliki harta benda, kesehatan tubuh, sukses dalam karir, memiliki cinta kasih sayang, pemenuhan hobi, rasa syukur, solidaritas berbagi bersama, dan sebagainya. Bahkan menjadi penulis amatiran di blog juga termasuk variabel kebahagiaan dalam hidup. Saya bagian dari kelompok ini.

Banyak orang merasa bahagia ketika telah memiliki rumah mewah nan nyaman dengan makanan yang lezat, sanggup membeli mobil baru, mencapai posisi posisi penting di kantor, menciptakan status sosial yang mentereng. Untuk anggota group ini, kebahagiaan dirasakan bergantung dan diukur dari kesejahteraan material.

Tidak sedikit juga mempunyai standar sendiri untuk menciptakan kebahagiaan. Kelompok ini merasa bahagia jika dikelilingi dengan begitu banyak keindahan dan diberkati dengan kelimpahan dan kesehatan yang baik. Tidak dalam harta yang lebih, tetapi nilai yang mereka miliki ketika mereka membaginya dengan orang lain lain.

Mereka belum memiliki kebahagiaan jika parameternya hanya harta semata, meskipun sering tergoda untuk berpikir bahwa materi bisa menyingkirkan ketidakbahagiaan. Orang-orang serakah misalnya, menurut saya orang serakah jarang berbahagia. Tindakan menginginkan lebih banyak tak terkontrol merupakan pertanda orang serakah tidak senang dengan apa yang mereka miliki.

Jadi kebahagiaan bukanlah dalam hal-hal menakjubkan yang kita bisa lakukan, tapi apakah kita melakukannya dengan rasa cinta kasih. Juga bukan dalam hal kecemerlangan dan jeniusnya pikiran kita, tetapi mengenai manfaat dan kejelasan pikiran kita. Bagaimana mengambil sudut pandang yang lain secara positif dari pemikiran kita dan pemikiran orang lain.

Bagaimana kita bereaksi terhadap aksi. Kemampuan kita untuk menghadapi kekecewaan yang semua orang pernah mengalaminya, tanpa mesti jatuh dalam rasa keputusasaan, namun kemampuan kita bangkit dan bertahan untuk semua kesulitan kemudian melihat masa depan dengan optimis. Ini juga bahagia.

Saya setuju sepenuhnya bahwa kebahagiaan itu merupakan keadaan pikiran yang diwujudkan dalam sikap kita serta bagaimana kita memandang dunia dengan segala peristiwanya secara positif.

Bahagialah dengan hal-hal kecil dan sederhana. Itu akan membuat kita merasa mudah bahagia. Jalani tanpa beban apapun, tanpa rasa takut atau benci kepada siapa saja.

Andrea Hirata menulis dalam bukunya Edensor 'Tertawalah, maka seisi dunia akan tertawa bersamamu; Jangan bersedih karena kamu hanya akan bersedih sendiri'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun