Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bola Klasik: Spanyol Campeona Del Mundo 2010

11 Juli 2020   14:38 Diperbarui: 11 Juli 2020   14:32 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://www.fifa.com/photos/galleries/spanish)

Titik balik prestasi Spanyol terjadi pada Piala Eropa 2008 Swiss-Austria. Managernya Luis Aragones mengubah mentalitas tim, ia bahkan mengganti julukan menjadi La Roja (Si Merah). Kepemimpinan opa Aragones menyesuaikan sangat kelihatan, ia tak mau lagi ada sekat-sekat antara pemain Real Madrid dan pemain Barcelona, yang diyakini sebagai hambatan egois yang merusak tim keseluruhan. Yang ada hanya La Roja, Spanyol.

Ditukangi Aragones, Spanyol bertanding dengan mentalitas baru dari generasi emas buah revolusi. Spanyol melangkah mulus di Piala Eropa 2008, dan di final menang melawan Jerman melalui gol tunggal yang sangat cantik dari sontekan Fernando Torres. Menang melawan Jerman selalu merupakan nilai plus. Prestasi Iker Cassilas cs di Wina mematahkan kutukan 44 tahun tanpa trofi mayor. Sejak itu mengubah mentalitas pemain timnas Spanyol dan para pendukungnya, meskipun Aragones memilih mundur. Ia telah membangun skuad yang tangguh dari filosofi dan identitas Spanyol yang telah tertanam.

Maka Vicente Del Bosque, manager legendaris Real Madrid, yang menggantikan Aragones, membawa skuad warisan Aragones ke Piala Dunia 2010, turnamen pertamanya. Secara psikologi mereka lebib kuat sejak kesuksesan 2008.

Del Bosque punya sifat dari sudut pandang teknik, olahraga, dan manusia. Visinya jelas dengan kepemimpinan yang sederhana, ia membuat keputusan yang bijaksana, tidak mengubah yang berfungsi baik, bahkan membuatnya lebih jelas, sehingga pemain bekerja sama lebih baik.

Maka sesuatu ajaib terjadi di Afrika Selatan. Dengan konsep tiki-taka dimotori Xavi Hernandez, Andreas Iniesta, dan Xabi Alonso, La Roja bisa memenangkan Piala Dunia untuk pertama kali. Spanyol sempat kalah oleh Swiss di pertandingan perdana, namun enam laga selanjutnya berhasil dimenangkan.

Empat pertandingan sejak babak 16 besar hingga final, Spanyol selalu menang dengan skor 1-0. Mereka mengatasi perlawanan Portugal, Paraguay, dan kemudian kembali menang melawan Jerman di semifinal. Gol Charles Puyol ke gawang Manuel Neur menjadi bagian sejarah.

Pertandingan final Piala Dunia melawan Belanda, yang juga berambisi menjadi juara dunia baru, digelar pada Minggu 11 Juli 2010 di Soccer Stadium Johannesburg Afrika Selatan. Hari ini tepat sepuluh tahun lalu.

Belanda yang telah 'menanamkan' permainan Spanyol, justru tampil kehilangan identitasnya di pertandingan final. Pasukan Orange itu tak bisa menandingi keterampilan teknis dan mental pemain Spanyol. Belanda menampilkan permainan keras, kasar, dan brutal. Delapan pemainnya mendapatkan kartu kuning, satu diantaranya kartu merah. Johan Cruyff tentu sangat kecewa, mengkritik habis-habisan cara Pelatih Bert van Marwijk, yang berani meninggalkan akar sepak bola Belanda. 

Seperti yang dikatakan Paco Gonzales, jurnalis Spanyol di episode Spanyol, Metamorfosis,  takdir harus memberi hadiah untuk orang seperti Iniesta, seorang yang sederhana, rendah hati, yang bermain dengan sangat baik. Seorang yang tidak berkelahi, yang tidak punya lengan bertato, yang tidak menghabiskan uang untuk Ferrari atau Maserati, seorang yang sangat normal. Ia mencetal gol emas pada menit ke-116, memastikan de Espana campeona del mundo.

Piala berlapis emas yang dimimpikan oleh masyarakat Spanyol berbagai generasi yang menunggu dan menunggu hingga mimpi terbesar jadi kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun