Manusia-manusia dalam cerita ini adalah mereka yang tidak rela membiarkan hatinya terpenjara dalam segala batasan identitas, sekali pun keluar dari akar-akar kehidupan orang tuanya. Mereka terus membiarkan hati dan jiwa dipenuhi oleh sesuatu yang bernama cinta dan kasih sesama manusia, dalam segala misteri dan takdirnya.
Novel Amba bukan hanya sekadar peristiwa sejarah yang dituturkan secara puitik. Narasi Laksmi penuh dengan kepingan-kepingan yang bermakna dalam, namun dikemas secara ringan dan segar. Novel ini sudah diversikan dalam berbagai bahasa asing untuk dinikmati masyarakat sastra dunia, dan mengacungi jempol bahwa Indonesia punya seorang penulis keren pada diri Laksmi Pamunjtak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H