Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Marriage Story", Konflik Perkawinan dan Perpisahan

19 April 2020   15:28 Diperbarui: 19 April 2020   20:39 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: https://www.imdb.com)

Semalam saya menonton Mariagge Story di kanal digital Netflix. Drama yang menyentuh hati tentang pasangan hebat yang mengalami hubungan buruk.

Ketika film dibuka, betapa indahnya Charlie Barber (diperankan Adam Driver) dan Nicole (Scarlett Johansson) saling memuji yang menjadi alasan mengapa mereka jatuh cinta; semua hal yang mereka kagumi terhadap pasangan digambarkan secara gamblang: Charlie sebagai ayah yang kuat berprinsip, mandiri, dan perfeksionis. Sedangakan Nicole adalah perempuan penuh perhatian pada suami dan anak, jago pula memotong rambut dan telaten menyelesaikan pekerjaan yang butuh kekuatan tenaga.

Rumah tangga mereka lengkap dengan kehadiran buah kasih sayang, Henry, 9 tahun. Henry adalah jangkar bagi Charlie dan Nicole dalam satu tarikan napas. Charlie adalah Sutradara teater impian di Broadway, New York; Sedangkan Nicole adalah aktris televisi yang sedang bersinar, dulunya merupakan aktris arahan Charlie.

Lalu hubungan mereka retak, kemudian hancur, tanpa kita tahu penyebab langsung atau penyebab mendasar dari gugatan perceraian tersebut. Rasa penasaran menemukan alasan---orang ketiga menjadi pertama terpikir--tersebut dan soal siapa yang akan menjadi pemegang hak asuh Henry serta bagaimana pembagian adil aset keduanya merupakan latar dan plot cerita dibangun.

Drama 'tradisional' dengan kisah rumah tangga yang lazim sebenarnya. Dan Jika tema itu diangkat lagi untuk menciptakan film di masa sekarang dengan niat sekadar nostalgia, akan sangat berisiko menjadi klise dan tak menarik ditonton.

Sutradara sekaligus penulis skenario Noah Baumbach, menjawab keraguan itu dengan menggarap film 'sederhana' ini menjadi konflik cerita yang mengagumkan. Konon sedikit banyak dilatari pengalaman pribadi Noah yang bercerai dengan Jennifer Leigh pada 2013, atau perpisahan orangtuanya dulu.

Dialog-dialog manis dan mengumpat hadir silih berganti dari adegan Charlie dan Nicole. Sulit kita menolak bahwa Adam dan Scarlett sangat hebat bermain peran di sini. Akting keduanya pas, rileks, dan dewasa. Saya terkesima saat mereka adu akting cekcok berkepanjangan namun pada saat itu juga setelah semua emosi telah mereka tumpahkan, keduanya kemudian saling memaafkan. Saling menguatkan satu sama lain.

Meski begitu, sepertinya tak pernah ada ruang untuk mereka rujuk kembali seperti kisah-kisah klise yang happy ending. "Biarkan persoalan itu diatur oleh pengacara" Demikian tanggapan Nicole saat Charlie 'memprotes' caranya mengurus perpisahan ini.

Sampai di sini kita sudah sedikit paham alasan perpisahan: Adam merasa telah membuat Nicole bahagia, sedangkan Nicole menilainya sebagai suami yang asik dan bahagia sendiri dan tak memahami pendapat dan hasratnya sendiri, menjadi fans George Horrison The Beatles misalnya. Bahkan tuntutan Nicole ini lebih telak daripada mengetahui Charlie berselingkuh dengan anggota Kru-nya sendiri.

Dan seperti yang kita simak bagaimana sengketa ini maju ke ruang sidang pengadilan. Perdebatan pun tersaji antar dua pengacara (kebetulan) antar jender. Argumentasi di court penuh wawasan hukum, ragam perspektif, dan juga agak membingungkan, kalau itu tidak bisa disebut dengan adu kelicikan pengacara yang tamak. 

Kalau di pembuka film menggambarkan gamblang sisi baik Charlie dan Nicole; maka di ruang sidang dua pengacara saling mengumbar aib pasangan tersebut, terlepas apakah itu ada hubungan dengan perkara 'sederhana' ini. Noah melempar kritik tajam di negara sebesar Amerika Serikat, mengapa penegakan hukum bisa berbeda di New York dan Los Angeles.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun