Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Swedia Menantang Juara Dunia

23 Juni 2018   22:53 Diperbarui: 23 Juni 2018   23:01 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Swedia peringkat 23 FIFA, berangkat ke Rusia dengan nuansa baru. Piala Dunia 2018 merupakan turnamen mayor pertama Blagult sepeninggal legenda hidup Zlatan Ibrahimovich.

Pelatih Janne Andersson, membangun tim  'biasa-biasa' dengan lugas yang mengandalkan kekuatan fisik. Swedia menampilkan permainan rapat dan sangat terorganisasi. Di babak kualifikasi zona Eropa, Swedia tergabung di grup maut karena berisi dua raksasa Eropa. Belanda dan Perancis.

Bukan keberuntungan yang membuat mereka bisa lolos sebagai runner-up. Emil Forsberg cs sempat mengalahkan Perancis di Stockholm, walau Les Bleus akhirnya menjadi juara Grup dan meraih tiket otomatis ke Rusia. Namun keberhasilan Swedia menyingkirkan Belanda merupakan kejutan awal dalam rangkaian perjalanan panjang mereka.

Hasil undian play-off zona Eropa kemudian mempertemukan Emil Forsberg cs, melawan Italia, juara dunia empat kali. Lagi-lagi mereka sama sekali tidak difavoritkan dan diprediksi gagal meraih tiket ke Rusia. Seburuk-buruknya tim Azzuri, mereka dipandang lebih pantas untuk tampil di Piala Dunia daripada tim Kuning-Biru ini.

Namun sepak bola bukan di atas kertas, melainkan di atas lapangan. Dalam dua pertandingan home-away, Italia tak sanggup membuat satu gol pun ke gawang Robin Olsen. Buffon dkk kalah agrerat 0-1, yang berarti Swedia melenggang sedangkan Italia menanggung aib.

Etos kerja sepak bola Swedia adalah memperkuat daya tahan dengan kerja keras. Swedia tim solid, punya mental tangguh, meski tampil dengan permainan bertahan yang boleh jadi membosankan. 

Tanpa Zlatan, rupanya membuat Swedia mesti bermain dengan cara yang berbeda.  Justru Swedia kini lebih kuat dan sangat sulit diprediksi. Bukan lagi tim one man show, dimana Zlatan pusat gravitasi, dan pusat semua serangan yang dibangun. Pendekatan semacam itu terlalu mudah dipatahkan, dan terbukti membuat mereka terpuruk di Piala Eropa Perancis.

Setelah memastikan satu tiket dengan berdarah-darah, Swedia kembali meniti buih di Rusia karena tergabung di grup paling berat bersama juara dunia Jerman, Meksiko, dan Korea Selatan. Jika kita membuka arsip sejarah Piala Dunia, Swedia sering kali masuk grup neraka, namun mereka bisa mengatasinya. Pada Piala Dunia 2002, Swedia malah menjuarai grup yang dihuni Inggris, Argentina, dan Nigeria. Empat tahun kemudian di Jerman, Swedia juga sukses di grup kelas berat bersama Inggris dan Paraguay. Langkah Zlatan cs baru terhenti di perdelapan final oleh tuan rumah Jerman 0-2.

12 tahun sejak kekalahan di Munchen tersebut, Swedia kembali menantang Jerman di laga kedua Grup F Piala Dunia Rusia 2018. Jerman yang bakal dihadapi masih berstatus sebagai juara bertahan, meski telah tumbang di laga perdana oleh Meksiko 0-1.

Pusat perhatian sepak bola dunia tertuju pada laga yang digelar di Fisht Stadium Sochi. Sangat menentukan apakah Panser bisa tetap melaju atau bakal mengikuti jejak Italia dan Spanyol yang tersingkir di putaran grup sebagai juara bertahan.

Sebagaimana ketika melawan dengan Belanda dan Italia, Swedia tetap bukan favorit. Namun satu hal yang pasti Swedia menghadapi Jerman dengan modal sudah punya tiga poin, atas kemenangan 1-0 melawan Korea Selatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun