Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Darah Panas Inggris, Inilah Aku Pemain Liga Premier

18 Juni 2018   23:58 Diperbarui: 18 Januari 2020   07:43 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapten Hari Kane dan Pelatih Gareth Southgate (sumber foto: https://www.fifa.com/worldcup/teams/team)

Jelas liga Inggris bukanlah liga terbaik di dunia secara teknis, tapi para pemain muda yang bersinar di Liga Premier akan menjadi bintang media dalam semalam. Popularitas semacam itu tidak menguntungkan siapa pun selain agen si pemain dan sponsornya.

Gerrard membandingkan, di Jerman seorang pemain dianggap bintang hanya jika dia mendapatkan medali kemenangan Piala Dunia atau Euro. Sedangkan pemain Inggris sering disebut bintang bahkan sebelum dipanggil tim nasional untuk kali pertama.

Sulit tidak menampik bahwa media Inggris juga biang kegagalan beruntun timnas Inggris puluhan tahun. Media tidak seimbang dalam meliput tim. Setiap putaran final, markas Tim disesaki media untuk menulis glamournya bintang-bintang yang berada pada puncak popularitas. Hampir tak ada yang terlewat perihal skuad Inggris, meski pun hal yang tidak penting. Model rambut, busana pakaian pacar pemain, harga parfum, semua diekpos tak terkendali.

Media Inggris juga selalu konfrontasi dengan pelatih timnas. Komentarnya sinis, tidak pernah kehabisan amunisi untuk menyinyir timnas Inggris. Semestinya harus lebih seimbang dalam menulis berita. Pemain perlu mental yang lebih stabil menjalani pertandingan demi pertandingan.

Pada Piala Dunia 2018, Pelatih yang mengemban tugas berat adalah Gareth Southgate. Inggris  di bawah kendali Southgate melakukan pendekatan berbeda dibandingkan sebelumnya. Southgate berani memboyong anak-anak muda Inggris untuk menjelajah tanah Rusia.  Trent Alexander Arnold 19 tahun, Markus Rashford (20), Delle Alli (22), Raheem Sterling (23), dan kapten Hari Kane (24) akan menjadi andalan skuat Inggris yang diproyeksikan mencapai puncak dua atau empat tahun ke depan.

Atmosfer tim Inggris 2018 jauh lebih adem daripada sebelumnya. Barangkali Inggris kini lebih realistis karena banyak yang sadar bahwa Inggris tidak diperkuat pemain yang mampu memenangkan  Piala Dunia 2018. Tidak seperti yang sudah-sudah, harapan selalu ada di hati setiap warga Inggris sejak kemenangan satu-satunya pada 1966.

Terlepas inkonsistensi Inggris, setiap laga yang dijalani di Piala Dunia bak magnet, menarik perhatian seluruh pecinta sepak bola. Malam ini Hari Kane Cs, mulai berlaga di Volgograd Arena melawan Tunisia, wakil Afrika. Lawan yang sama dua puluh tahun silam ketika mengawali Piala Dunia 1998. Saat itu Inggris masih diperkuat bek Southgate dan menang 2-0.

Mari kita saksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun