Mohon tunggu...
Cu Gaf
Cu Gaf Mohon Tunggu... -

orang kampung yang ingin melihat luas dan indahnya dunia.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Jakarta Milik Kita

20 September 2010   14:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:06 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejadian ambruknya ruas jalan RE Martadinata sekali lagi mengingatkan kepada pemerintah dan warga jakarta bahwa kondisi lingkungan untuk wilayah Jakarta dan umumnya pulau jawa sudah sangat mengkhawatirkan. Ada beberapa hal yang menyebabkan bencana akan terus banyak terjadi di daerah Jakarta dan pulau jawa pada umumnya.

Penyebab:

Masalah utama yang juga masalah umum yang sedang di hadapi dunia adalah global warming. Dengan semakin tingginya suhu permukaan bumi maka otomatis tinggi permukaan laut akan semakin bertambah sehingga menyebabkan banyak daerah pantai yang semakin tergerus, pastinya akan mengakibatkan menyusutnya luas permukaan pulau.

Selain itu khusus untuk Jakarta, dengan banyaknya pembangunan pemukiman perumahan, khususnya di daerah pinggiran pantai seperti perumahan pantai indah kapuk, di sekitar ancol dan lainnya akan mengakibatkan tempat penyerapan air semakin sempit sehingga apa bila hujan turun beberapa jam saja maka akan mengakibatkan banjir.

Memang developer mengatakan bahwa mereka telah melakukan penelitian amdal dan mendapat izin resmi dari pemerintah daerah untuk melakukan pembangunan perumahan dimaksud, tapi secara pribadi saya masih meragukan proses dan hasil dari penelitian AMDAL tersebut, saya yakin ini hanya dilakukan dengan skala kecil tanpa memperhitungkan dampak global.

Pemakaian air bawah tanah juga menjadi salah satu penyebab turunnya permukaan tanah di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Dari beberapa informasi media mengatakan bahwa pajak pengeboran air bawah tanah merupakan salah satu pendapatan terbesar pemda DKI, ini di dapat dari hotel-hotel, perusahaan, kantor, mall dan gedung besar lainnya yang mengebor air bawah tanah. Memang hal ini tidak bisa murni kita salahkan ke mereka. Kita tahu air sumber kehidupan, sementara pemda tidak mampu memberikan solusi terbaik untuk pemenuhan kebutuhan air tersebut.

Dengan tersedotnya ribuan kubik air bawah tanah setiap harinya maka akan menyebabkan kekosongan dan kerapuhan pada lapisan tanah pada lapisan bawahnya. Dengan getaran atau beban yang besar maka daerah permukaan tanah akan segera amblas. Hal ini juga akan terjadi pada daerah pertambangan di daerah lainnya.

Banyaknya gedung-gedung tinggi menjulang juga dapat menyebabkan turunnya permukaan tanah. Beban yang begitu besar dari ribuan ton besi, baja, dan bahan bangunan lainnya akan menyebabkan permukaan tanah tidak akan mampu menopangnya untuk waktu yang sekian lama.

Solusi untuk mengatasi hal tesebut antara lain

Pertama tentu saja dengan melakukan konservasi dan reklamasi pada daerah penyerapan air. Ini bisa dilakukan dengan menggalakkan penanamah hutan bakau secara massal. Tidak hanya sekedar slogan atau politik menghabiskan anggaran, tapi berdasarkan pikiran untuk menyelamatkan Jakarta untuk anak cucu kita.

Kepada pengembang perumahan juga ditekankan/ diwajibkan untuk menyediakan relokasi dari wilayah yang sudah dijadikan perumahan tersebut dengan melakukan konservasi daerah diluar wilayah perumahan mungkin dengan luas area 200 % dari area perumahan atau dengan hitung-hitungan teknis dapat menggantikan wilayah penyerapan air yang sudah digunakan.

Pemerintah memberlakukan izin yang ketat untuk pembangunan gedung dan perumahan dengan dokumen AMDAL yang valid disertai dengan asumsi-asumsi 10, 20 bahkan sampai 50 tahun yang akan datang terhadap dampak dari pembangunan daerah sekitar. Artinya pemerintah tidak melarang pengembang untuk membagun perumahan, karena banyak kita lihat di negara kepulauan pembangunan rumah di pinggir pantai apalagi Negara kita yang tropis ini maka akan semakin menimbulkan kesan eksotis.

Pemerintah juga diharapkan untuk membuat Rencana Tata Ruang kota dan wilayah dengan baik untuk peruntukan setiap penggunaannya. Misalnya daerah perkantoran, perumahan, resapan air, perdagangan dan lain-lain. Ini harus dilakukan untuk perencanaan jangka panjang dan tentu saja melengkapi dengan data teknis yang lebih spesifik.

Secara global tentu permasalahan ini tidak hanya di alami Jakarta tapi juga di alami di seluruh dunia yaitu dampak dari global warming. Cara mengatasinya dengan memperbanyak ruang hijau dan mengurangi efek rumah kaca.

Intinya rencanakan dengan baik apa yang akan kita lakukan untuk membangun Jakarta ini, dan laksanakan apa yang sudah kita rencanakan dengan konsekuen.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun