Mohon tunggu...
ctra nfsci
ctra nfsci Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hoby menari

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Pupuk Organik dari KOHE (Kotoran hewan) bersama Kelompok Tani Desa Genengan

4 September 2024   16:21 Diperbarui: 4 September 2024   16:25 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengambilan Kohe/Dok. pri

Pemaparan materi/dok .pri
Pemaparan materi/dok .pri

Desa yang terletak di perbukitan memang selalu memiliki potensi yang menarik untuk terus digali, dikaji, dan diolah secara tepat guna. Salah satunya adalah desa Genengan yang berada di kecamatan Doko, kabupaten Blitar, dengan potensi alam berupa tanaman jagung, tebu ,dan padi yang melimpah.

"Pupuk organik merupakan pupuk yang tersusun dari materi-materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia. Jadi, pupuk organik mengandung banyak bahan organik dibanding kadar haranya.

Upaya ini dalam rangka meningkatkan nilai jual dari sebuah limbah serta mendongkrak berbagai manfaat yang dapat digunakan. Terlebih pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan ini dapat digunakan untuk nutrisi jenis tanaman apapun sehingga akan lebih mudah dalam 

pemanfaatannya Padahal nutrisi yang terkandung di dalam pupuk organik masih dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak nilai jual," ujar Yogi, salah satu mahasiswa.

Sorotannya di sini adalah jerami dan kohe (kotoran kambing) limbah tidak terpakai. Seringnya masyarakat sekitar memanfaatkannya sebagai limbah ini. Namun, mahasiswa PMM 18 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melihat dari sudut pandang yang berbeda, yakni dengan berupaya memanfaatkan jerami sebagai wadah jamur dan kotoran hewan tidak terpakai menjadi sebuah pupuk organik

Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau,pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun