Minggu, 8 desember 2013. Saya dari jatinangor berangkat ke Jakarta untuk menghadiri acara Mario Teguh Golden Ways di Gedung Grand Studio Metro TV. Awalnya saya mendaftar bersama kedua teman saya, yaitu Haerul Anam dan Taufid Ginanjar. Namun keduanya berhalangan untuk hadir karena Kang Erul harus survey lokasi KKN untuk bulan Januari nanti dan Taufid mendadak ada urusan di kampus. Jadi saya sebagai orang yang sudah mengagendakan hal ini dan ingin sekali untuk hadirpun akhirnya berangkat sendirian.
Saya berangkat naik bus dari Cileunyi sekitar pukul 05.30 pagi, karena registrasi ulang di Lobby Metro TV jam 11.00-11.30 wib terlebih lagi saya belum tau pasti lokasi Grand Studio Metro TV walaupun ada alamatnya maka dari itu saya datang lebih awal. Saya sampai di Jakarta tepatnya di terminal lebak bulus jam 8.15 wib, kemudian naik busway ke arah Studio Metro TV yang bertempat di Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dan akhirnya setelah mampir ke masjid dan rumah makan, saya sampai di studio Metro TV jam 10.40 wib.
Di lokasi sudah ramai sekali, mereka saling bercanda ria menanti saat registrasi dan saya yang hanya sendirian merasa kebingungan sampai akhirnya setelah registrasi saya bertemu dengan ketiga teman baru saya yaitu Herdi, Andi, dan Fika. Lalu jam 11.40 Kami semua sudah ramai di depan eskalator, maklum saja karena Grand Studio Metro TV adanya di lantai 2 sedangkan kami belum diizinkan naik sampai Pak Mario datang.
Beberapa saat kemudian, Pak Mario datang dengan istri tercinta, tidak seperti kebanyakan publik figur lainnya, Mario Teguh datang lewat pintu depan dan langsung menyapa kami dengan sangat hangat. Pembawaannya yang santai dengan kaos oblong membuat saya semakin antusias untuk mendapatkan posisi terbaik saat menontonnya nanti. Dan akhirnya saat yang ditunggu tiba, yaitu saat petugas keamanan mengizinkan kami untuk masuk ke studio. Sebagai seorang yang termasuk dalam golongan awal, saya punya ‘kekuasaan’ untuk memilih tempat mana yang saya sukai, lalu saya memilih tempat yang berada tepat di tengah panggung.
Kami menunggu dan menunggu, para crew sibuk mengatur kami untuk mengisi tempat yang kosong, penonton ternyata membludak, hingga akhirnya banyak yang duduk di tangga. Sekedar informasi, ini adalah pertama kalinya saya menonton Mario Teguh Golden Ways secara langsung. Dan setiap kali syuting, terdapat 2 taping, dan saat itutaping pertama bertema “yaiyalah”, dan taping kedua bertema “Cemburu dengan Masa Lalu”.
Kami ternyata bukan hanya diatur dalam letak duduk saja oleh crew melainkan momen untuk bertepuk tangan, mengajukan pertanyaan dan lain-lain sudah ditentukan sebelum acara dimulai, walau pertanyaan real dari pemikiran kami, bahkan saya sempat bertanya pada taping kedua namun karena pertanyaannya dianggap terlalu umum maka yang dipilih adalah 3 pertanyaan dari audiens yang lain. Mungkin itu wajar sih, untuk nilai entertain dari suatu acara juga walaupun pada dasarnya ini adalah acara talk show motivasi.
Setiap break dari satu segmen ke segmen lain, Mario Teguh selalu menghampiri sang istri tercinta untuk meminta minum, sambil bercanda santai kepada para penonton. Namun lucunya, pada taping kedua, setelah sesi curhat dari beberapa penonton, Mario Teguh langsung menghampiri sang istri untuk meminta minum sambil membuka jasnya, sampai Ia diingatkan bahwa acara belum break dan sontak seluruh penonton menertawakan kejadian itu. Oh iya, saat acara belum dimulai juga Mario Teguh sempat bertanya kepada penonton “buat para wanita, siapa disini yang membenci pria atau pasangannya? silahkan angkat tangan” lalu tidak ada penonton yang mengangkat tangannya kecuali istri dari Mario teguh itu sendiri lalu penonton bersorak sambil tertawa.
Ada beberapa hal yang saya pelajari dari pribadi Mario Teguh setelah bertemu secara langsung, yaitu :
1.Pribadi yang sangat hangat dan humoris
2.Sangat menyayangi sang istri
3.Berani menertawakan dirinya sendiri
4.Dia tidak tau tentang semua hal, ada hal yang Ia tidak tau
5.Komunikasinya sangat bagus dan dapat mengontrol audiens dengan baik
Ibarat peribahasa, semakin tinggi padi maka akan semakin merunduk, itulah Ia Mario Teguh sang motivator. Terimakasih atas kesempatan yang indah, kepada Metro TV dan MTSC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H