Mohon tunggu...
Crystalia Claudy Alnik
Crystalia Claudy Alnik Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Nama : Crystalia Claudy Alnik NIM : 43222010012 Fakultas/ Prodi : Ekonomi dan Bisnis / S1-Akuntansi Dosen Pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB2 - Diskursus Gaya Kepemimpinan Visi Misi Semar pada Upaya Pencegahan Korupsi

12 November 2023   10:20 Diperbarui: 13 November 2023   17:39 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

screenshot-2023-1111-134531-654f32e9ee794a487e7ffa22.png
screenshot-2023-1111-134531-654f32e9ee794a487e7ffa22.png
Singkatnya, korupsi adalah tindakan individu atau kelompok yang menyalahgunakan kekuasaan atau wewenang  publik dengan tujuan  memperkaya diri sendiri secara tidak wajar. Berbagai krisis yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, salah satu sumbernya adalah krisis moral.

 Berbagai krisis yang ada membuat penting untuk menemukan nilai-nilai luhur bangsa yang dapat menjadi acuan dalam berdiri dan bertindak.

Korupsi sebenarnya bukan penyakit diluar bangsa Indonesia, korupsi merupakan penyakit genetik karena benih-benih korupsi yang ada di Indonesia tidak hanya terjadi pada masa Indonesia dijajah oleh negara-negara kolonial saja, tetapi juga pada masa keemasan kerajaan-kerajaan nusantara.

Semar merupakan salah satu tokoh dari PUNAKAWAN dalam perwayangan Jawa. Semar terkenal dikisahkan sebagai pengasuh dan penasihat satria pada kisah Mahabarata dan Ramayana. Tokoh Semar ini pertama kali ditemukan dalam karya sastra di zaman kerajaan Majapahit dengan judul "Sudamala". Semar dikisahkan sebagai abdi pada tokoh tersebut, Sahadewa dari keluarga Pandawa dengan posisi punakawan, Semar tidak hanya menjadi abdi ia juga sebagai penebar humor, candaan dan pemecah suasana tegang.

Semar dalam wayang mempunyai nilai genosis yang ditekankan melalui dimensi pembebasan spiritual. Oleh karena itu, bagi orang Jawa, membicarakan Semar bukanlah kembali pada takhayul yang sempit dan picik. Lebih dari itu, dalam hal ini mereka menggunakan apa yang seharusnya menjadi warisan budaya mereka  sebagai  mekanisme untuk mencapai pembebasan spiritual yang benar-benar universal dan menganalisis setiap agama di dunia.

Lambang Semar adalah lambang yang bersifat esotoris. Dengan mempelajari tokoh wayang Semar diharapkan dapat mengetahui dan memahami tentang peribadatan, religi, watak, mitos ritual dan sifat pendukungnya. Kemudian banyak yang mempertanyakan tokoh ini, Mengapa?? Karena tokoh Semar dianggap memiliki nilai mitologi masyarakat Jawa dan banyak terkandung filosofis didalam dirinya.

ASAL USUL SEMAR

 Semar merupakan titisan dari Sang Hyang Ismaya ketika Semar diperintahkan turun ke bumi oleh Sang Hyang Tunggal. Oleh karena itu, Sang Hyang Ismaya yang semula tampan menjadi jelek, namun sebelum terjun ke dunia Semar meminta kawan. Sang Hyang Ismaya merupakan salah satu dari tiga orang putra Sang Hyang Tunggal, nama ibunya adalah Dewi Rakti. Menurut Pramayoga, istri Sang Hyang Ismaya adalah Dewi Senggani, sedangkan di pedalangan adalah Dewi Kanastri atau Kanastren. 

Sang Hyang Ismaya lahir bersama kedua saudaranya Sang Hyang Manikmaya dan Sang Hyang Antaga, mereka awalnya terlahir sebagai cahaya namun kemudian berubah menjadi sebutir telur.

 Oleh Sang Hyang Tunggal telur itu dipuja menjadi 3 putra: 

a) Putih telurnya menjadi Sang Hyang Ismaya (Semar) menjadi simbol kehidupan yang suci dan lebih mementingkan isi dibandingkan kulit. Semar selalu menjunjung tinggi kebenaran dan keadilan dan membenahi segala bentuk penyimpangan, sehingga ia mengabdi pada raja dan ksatria utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun